Latar belakang: Masalah tuberkulosis (TBC) ini merupakan masalah yang telah lama dihadapi berbagai negara di dunia, Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk segera mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, WHO melaporkan kasus TB secara global bahwa estimasi jumlah orang terdiagnosis TB tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta kasus TBC. Dari data yang diambil oleh peneliti pada petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kamaipura Kabupaten Sigi mengatakan terdapat 12 penderita TB didesa Sibowi. Tujuan: Untuk melihat pengaruh penyuluhan tuberkulosis terhadap pengetahuan, sikap, tindakan masyarakat di Desa Sibowi Wilayah Kerja Puskesmas Kamaipura Kabupaten Sigi. Metode:Desain penelitian yang digunakan adalah preexperimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 Responden (Total populasi). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon signed Rank test (data tidak berdistribusi normal) uji paired sample t-test (data berdistribusi normal) Hasil:. tidak terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dengan hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,221 (>0,05), Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap Sikap dengan hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 (<0,05), Terdapat Pengaruh Penyuluhan terhadap Tindakan Hasil uji Paired Sample t-Test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (<0,05). Kesimpulan: variabel pengetahuan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penyuluhan tuberkulosis terhadap peningkatan pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan namun pada variabel sikap dan tindakan ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan tuberkulosis terhadap peningkatan sikap dan Tindakan responden sebelum dan sesudah penyuluhan.