Artikel ini membahas konsep dasar bahasa Arab dan konsep dasar Al-Qur’an tentang “Allah” dalam terjemahan Al-Qur’an berbahasa Belanda, terutama yang dibuat oleh para ahli Arab Belanda kontemporer: Kramers (1953), Leemhuis (1989) dan Verhoef (2015). Pertanyaan utama penelitian ini adalah, sejauh mana kita dapat berbicara tentang dampak yang mungkin terjadi dari kerangka referensi Alkitab dalam memilih kata “Tuhan” sebagai padanan kata “Allah”? Pertama, Allah didekati secara etimologis, terminologis, dan teologis dari sudut pandang Alkitab dan Al-Qur’an. Kemudian, formula liturgis Basmalah, di mana istilah Allah disebutkan, diselidiki berdasarkan terjemahan tiga penerjemah Belanda kontemporer. Terakhir, analisis menyeluruh dibuat berdasarkan makna teologis dan eksegetis dari konsep Allah dan dua sifat ilahi Ar-Raḥmān dan Ar-Raḥīm. Prosedur penerjemahan Peter Newmark digunakan di sini. Hasilnya, penelitian ini menunjukkan seberapa besar kerangka referensi Alkitab telah mempengaruhi terjemahan Al-Qur’an di Belanda. Pertama, istilah ‘Tuhan’ secara implisit membawa konotasi teologis dan filosofis tertentu (Helenistik, Biblikal, Kristen) yang sebagian berbeda dengan konsep Allah dalam Al-Qur’an dan tradisi Islam. Kedua, pengaruh Alkitab secara eksplisit terlihat jelas, seperti yang terlihat dalam terjemahan Al-Qur'an Kramers dan dalam pemilihan nama ilahi atau atribut barmhartig (Maha Pengasih), yang merupakan konsep sentral dalam agama Kristen.