Perkembangan teknologi telah mendiversifikasi aset tak berwujud secara signifikan, yang menekankan pentingnya aset tersebut dalam pelaporan keuangan. Para pemangku kepentingan mengandalkan laporan ini untuk membuat keputusan ekonomik. Studi ini mengeksplorasi relevansi penilaian aset tak berwujud dalam transformasi digital yang berkembang pesat. Dengan menggunakan kombinasi tinjauan pustaka dan metode kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa klasifikasi aset tak berwujud semakin beragam, mencakup organisasi, karyawannya, dan persepsi konsumen. Namun, investor cenderung tidak melihat pengungkapan aset tak berwujud sebagai sinyal positif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, dari perspektif konsumen dan mitra bisnis, pengembangan aplikasi yang mudah digunakan dan reputasi merek yang kuat secara signifikan meningkatkan nilai perusahaan perangkat lunak dan layanan teknologi informasi. Technological developments have diversified intangible assets significantly, emphasizing their importance in financial reporting. Stakeholders rely on these reports to make economic decisions. This study explores the relevance of intangible asset valuation in the rapidly evolving digital transformation. By using a combination of literature reviews and quantitative and qualitative methods, this research aims to gain a comprehensive understanding. Research findings reveal that the classification of intangible assets is increasingly diverse, encompassing organizations, their employees, and consumer perceptions. However, investors tend not to see disclosure of intangible assets as a positive signal to increase company value. On the contrary, from the perspective of consumers and business partners, the development of easy-to-use applications and a strong brand reputation significantly increases the value of information technology software and services companies.