Latar Belakang : Rutan berperan dalam memberikan pelayanan terhadap tahanan serta membina warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. Namun, di Rutan Kelas IIB Balikpapan, masih terdapat kendala dalam penyampaian keluhan dan aspirasi narapidana terhadap petugas. Hal ini menghambat evaluasi terhadap kualitas layanan dan keamanan di dalam rutan. Oleh karena itu, dibuatlah Jalur Evakuasi sebagai sarana komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam dan keadaan darurat lainnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pembinaan di Rutan Kelas IIB Balikpapan, meningkatkan komunikasi antara warga binaan dan petugas, serta mengoptimalkan sistem evakuasi di dalam rutan guna meningkatkan keamanan dan ketertiban. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research) dalam konteks KKN. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan Pembahasan : Program ini membantu warga binaan memahami pentingnya menaati peraturan dan norma di dalam rutan sebagai bagian dari proses rehabilitasi. Jalur Evakuasi yang dibuat berfungsi sebagai media komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi keadaan darurat. Penyuluhan yang diberikan juga berhasil meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin warga binaan, sehingga berdampak positif terhadap keamanan dan ketertiban di dalam rutan. Kesimpulan : Program ini membantu warga binaan memahami pentingnya menaati peraturan dan norma di dalam rutan sebagai bagian dari proses rehabilitasi. Jalur Evakuasi yang dibuat berfungsi sebagai media komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi keadaan darurat. Penyuluhan yang diberikan juga berhasil meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin warga binaan, sehingga berdampak positif terhadap keamanan dan ketertiban di dalam rutan.