Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mencegah Kenakalan Remaja dan Narkotika Melalui Penyuluhan Hukum bagi Siswa- Siswi Remaja SMKN 6 Kecamatan Kasemen Kota Serang Rizki Prasetio; Muhammad Rama Ramadhan; Siti Salbiyah; Rahuldi Rahuldi; Ulinnuha Ulinnuha
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 3 No. 3 (2024): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v3i3.3138

Abstract

Juvenile delinquency and the dangers of narcotics among secondary school children are social phenomena that must be immediately addressed together. Juvenile delinquency that often occurs nowadays seems to have lost its indication of delinquency and has led to criminal acts that can endanger the safety and comfort of people's lives. In this regard, the Bina Bangsa University PkM team has a program for implementing community service to provide solutions to the problem of juvenile delinquency and narcotics in the Kasemen District area which is rampant and never resolved. This service program takes the form of legal counseling to prevent and combat juvenile delinquency and narcotics abuse. Thus, there are several stages that constitute the method of implementing community service, namely, the observation stage, the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. The results of these legal counseling activities are that the PkM Program at Bina Bangsa University has had a positive impact and significant results on the legal awareness of teenagers in Kasemen District, especially students at SMKN 6 Serang City. Providing counseling about literacy and the dangers of narcotics provides benefits, insight and experience. new for partners to fight the influence of narcotics, providing education regarding the indications and losses of juvenile delinquency, providing legal awareness for partners not to engage in deviant juvenile delinquent behavior. PkM activities, which take the form of legal counseling to educate Kasemen teenagers so they can fight the influence of narcotics and juvenile delinquency, can minimize crucial legal problems in the Kasemen District which are rampant.
PENYULUHAN PERATURAN BAGI TAHANAN DAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN KELAS IIB BALIKPAPAN Andre Manuella Pasaribu; Rizki Prasetio
Journal Central Publisher Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i2.341

Abstract

Latar Belakang : Rutan berperan dalam memberikan pelayanan terhadap tahanan serta membina warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. Namun, di Rutan Kelas IIB Balikpapan, masih terdapat kendala dalam penyampaian keluhan dan aspirasi narapidana terhadap petugas. Hal ini menghambat evaluasi terhadap kualitas layanan dan keamanan di dalam rutan. Oleh karena itu, dibuatlah Jalur Evakuasi sebagai sarana komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam dan keadaan darurat lainnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pembinaan di Rutan Kelas IIB Balikpapan, meningkatkan komunikasi antara warga binaan dan petugas, serta mengoptimalkan sistem evakuasi di dalam rutan guna meningkatkan keamanan dan ketertiban. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research) dalam konteks KKN. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan Pembahasan : Program ini membantu warga binaan memahami pentingnya menaati peraturan dan norma di dalam rutan sebagai bagian dari proses rehabilitasi. Jalur Evakuasi yang dibuat berfungsi sebagai media komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi keadaan darurat. Penyuluhan yang diberikan juga berhasil meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin warga binaan, sehingga berdampak positif terhadap keamanan dan ketertiban di dalam rutan. Kesimpulan : Program ini membantu warga binaan memahami pentingnya menaati peraturan dan norma di dalam rutan sebagai bagian dari proses rehabilitasi. Jalur Evakuasi yang dibuat berfungsi sebagai media komunikasi dan panduan bagi warga binaan dalam menghadapi keadaan darurat. Penyuluhan yang diberikan juga berhasil meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin warga binaan, sehingga berdampak positif terhadap keamanan dan ketertiban di dalam rutan.
MELATIH KEPEMIMPINAN MELALUI PENYULUHAN PERATURAN BAGI TAHANAN DAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN KELAS IIA BALIKPAPAN Rizki Prasetio; Budi Priyatmono
Journal Central Publisher Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i3.396

Abstract

Latar Belakang : Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan menghadapi tantangan serius, seperti overcrowding dan kurangnya media komunikasi efektif antara warga binaan dan petugas. Hal ini dapat menghambat proses pelayanan dan keamanan di dalam rutan Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi peningkatan kualitas layanan dan keamanan melalui pendekatan sosial, termasuk inisiasi sosial, pengorganisasian, assessment, perencanaan, pelaksanaan intervensi, serta evaluasi yang dilakukan di Rutan Kelas IIA Balikpapan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat program-program seperti pelatihan keterampilan, pembinaan sosial dan keagamaan, serta penyediaan jalur evakuasi yang menjadi upaya konkret dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kesejahteraan warga binaan. Selain itu, assessment sosial memainkan peran penting dalam merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan individu narapidana. Kesimpulan : Pendekatan sosial yang menyeluruh dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan, rehabilitasi, dan keamanan di lingkungan Rutan. Evaluasi berkelanjutan diperlukan agar setiap program yang dijalankan tetap relevan dan berdampak nyata bagi warga binaan.