Latar Belakang : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki peran strategis dalam pembinaan narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas IIB Singkawang adalah pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik. Tujuan : Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam bidang pertanian sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan limbah organik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasi, di mana peneliti terjun langsung untuk proses produksi pupuk organik di Lapas. Persiapan kegiatan mencakup penyuluhan kepada warga binaan, penggunaan alat dan bahan yang sesuai, serta penerapan prosedur pembuatan pupuk organik dengan baik dan benar. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pegawai Lapas dan mentor pendamping. Warga binaan menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, yang berdampak positif terhadap peningkatan keterampilan dan kesadaran lingkungan. Selain itu, pembuatan pupuk organik ini tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di dalam Lapas. Kesimpulan : Program pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik dapat meningkatkan keterampilan warga binaan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, serta memberikan bekal keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat. Program ini juga mendukung sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan reintegrasi sosial.