Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI LINGKUNGAN DALAM PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGKAWANG Syahezi Syam
Journal Central Publisher Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i2.605

Abstract

Latar Belakang : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki peran strategis dalam pembinaan narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas IIB Singkawang adalah pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik. Tujuan : Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam bidang pertanian sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan limbah organik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasi, di mana peneliti terjun langsung untuk proses produksi pupuk organik di Lapas. Persiapan kegiatan mencakup penyuluhan kepada warga binaan, penggunaan alat dan bahan yang sesuai, serta penerapan prosedur pembuatan pupuk organik dengan baik dan benar. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pegawai Lapas dan mentor pendamping. Warga binaan menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, yang berdampak positif terhadap peningkatan keterampilan dan kesadaran lingkungan. Selain itu, pembuatan pupuk organik ini tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di dalam Lapas. Kesimpulan : Program pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik dapat meningkatkan keterampilan warga binaan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, serta memberikan bekal keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat. Program ini juga mendukung sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan reintegrasi sosial.
Pendidikan Inklusif: Studi Penegasan Status Anak Binaan Sebagai Anak Berkebutuhan Khusus Syahezi Syam; Herry Fernandes Butar Butar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2365

Abstract

Penelitian ini bertujuan menegaskan status Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak sebagai bagian dari Anak Berkebutuhan Khusus dalam perspektif pendidikan inklusif. Latar belakangnya berangkat dari fakta bahwa Anak Binaan sering mengalami kerentanan berlapis meliputi faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan kultural yang menghambat akses dan partisipasi pendidikan mereka. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur mendalam terhadap peraturan perundang-undangan nasional, instrumen hukum internasional, dokumen organisasi internasional, serta kajian akademik terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun regulasi nasional belum secara eksplisit memasukkan Anak Binaan sebagai ABK, secara substantif mereka memenuhi karakteristik yang sejalan dengan definisi internasional. LPKA di berbagai daerah di Indonesia telah mengadopsi pendidikan sesuai standar inklusif meskipun masih menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini merekomendasikan pengakuan formal Anak Binaan sebagai ABK dalam kebijakan pendidikan untuk memastikan pemenuhan hak belajar yang setara, adaptif, dan transformatif demi mendukung rehabilitasi serta reintegrasi sosial mereka.