Saleh, Ratna Wulandari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR (FLASH CARD) PADA SISWA Mahdawanty, Mahdawanty; Sahabuddin, Erma Suryani; Saleh, Ratna Wulandari
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v5i1.62659

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca menggunakan kartu kata bergambar peserta didik kelas I A UPT SPF SDN Bawakaraeng 3. Penelitian ini dilakukan selama II siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 22 siswa kelas I A UPT SPF SDN Bawakaraeng 3. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes membaca. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kulitatif dan kuantitatif. Hasil penleitian menunjukkan bahwa pada sikus I yang tuntas secara individual dari 22 peserta didik hanya 36,6% siswa yang berhasil mencapai ketuntasan. Sedangkan pada siklus II, terlihat adanya peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca siswa. Pada siklus ini, hanya 27,2% siswa yang masih belum tuntas, sementara 91% siswa telah berhasil mencapai ketuntasan. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan media kartu bergambar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE-PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Jamil, Lismayani; Sahabuddin, Erma Suryani; Saleh, Ratna Wulandari
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v5i1.62656

Abstract

Penelitian ini menghadapi permasalahan yang harus diperbaiki, yaitu rendahnya tingkat kepercayaan diri siswa dalam berbicara di kelas. Hal ini menyebabkan sebagian besar siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal sekolah (KKM 70). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan Role Playing. Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertujuan untuk menemukan solusi dalam lingkungan kelas. Tahapan dalam penelitian ini mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setiap rangkaian kegiatan ini disebut satu siklus, dan penelitian ini melibatkan dua siklus tindakan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas 2 UPT SPF SDN Bawakaraeng 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra-siklus, terdapat 12 siswa dengan tingkat penguasaan berbicara sebesar 60%, menunjukkan kemampuan komunikasi yang lemah. Namun, setelah melalui siklus 1, nilai hasil belajar meningkat menjadi 70%. Selanjutnya, pada siklus 2, sebagian besar siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar yang tinggi, yaitu mencapai 85%. Meskipun ada satu siswa yang masih cenderung pasif dan pendiam dan belum mencapai KKM pada siklus 2, namun secara keseluruhan, model role-playing telah membantu meningkatkan kemampuan berbicara siswa secara signifikan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH KELAS I Patiung, Lita; Sahabuddin, Erma Suryani; Saleh, Ratna Wulandari
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v5i1.62175

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match pada siswa pada siswa kelas I UPT SPF  SDN Bawakaraeng III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas I UPT SPF  SDN Bawakaraeng III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 perempuan dan 11 laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dicapai melalui tes yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, observasi setiap sesi, wawancara, dan rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata 64,19 dan ketuntasan belajar pada tes siklus I sebesar 57%, nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 77,14, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 85% mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa, dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I UPT SPF  SDN Bawakaraeng III.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Penggunaan Media Konkret Fatmawaty, Magfirah; Sahabuddin, Erma Suryani; Saleh, Ratna Wulandari
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v4i2.62177

Abstract

Penggunaan media dalam pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Media konkret khususnya menarik minat siswa, membuat pembelajaran lebih menyenangkan, dan meningkatkan motivasi serta pemahaman materi. Observasi di UPT SPF SD Negeri Bawakaraeng III, khususnya di kelas I, menunjukkan hasil belajar siswa dalam penjumlahan dan pengurangan masih rendah, terlihat dari ulangan harian yang kurang memuaskan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek siswa kelas IB sebanyak 21 siswa pada tahun 2024. Penelitian dilaksanakan melalui siklus, dimulai dengan identifikasi masalah, perencanaan alternatif solusi, dan pelaksanaan tindakan pembelajaran sesuai kurikulum. Pada siklus II, observasi menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dengan media konkret, dengan hasil 91%. Dari 18 kegiatan, 6 mendapat skor 3 dan sisanya skor 4, total 66 poin, yang setara dengan 91% dari skor maksimal, tergolong "baik sekali". Analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media konkret meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa masih rendah, namun pada siklus II, nilai rata-rata meningkat dan tergolong "baik sekali".