Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Impact of Per Capita GRDP, Inflation, Unemployment, and Food Prices on Food Security in Banyumas Regency During The Covid-19 Pandemic Pujiyanto, Muhammad; Solekan, Muhamad; Kinding, Dwi Putriana N
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 24 NO 01 2025 (MARCH)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagrisep.24.01.79-102

Abstract

This study aims to determine the influence of economic factors on food security in Banyumas Regency during the COVID-19 pandemic. The pandemic has intensified vulnerabilities in Banyumas, where economic challenges, such as declining GRDP per capita, rising unemployment, and fluctuating food prices, have heightened the risk of food insecurity. As a region reliant on agriculture and local markets, Banyumas struggles to maintain food accessibility and affordability amid disrupted supply chains and reduced income levels. The research uses a descriptive analytical approach, utilizing secondary data from official reports, economic surveys, and government databases. Economic variables such as GRDP per capita, inflation, unemployment rate, and food prices are examined using a multiple linear regression model to assess their influence on food security. The analysis revealed that GRDP per capita (p = .037), unemployment rate (p = .007), and the pandemic (p = .003) significantly affect food security, while inflation approaches significance (p = .065). Interestingly, the price of staple foods, like medium rice, shows no statistically significant effect (p = .875), suggesting stabilizing measures, such as subsidies or price controls, may mitigate price volatility. With an adjusted R-squared value of 0.922, the model demonstrates strong explanatory power. The findings highlight that GRDP per capita and unemployment rates critically influence food security in the region. The study recommends that the government prioritize improving food accessibility and availability by enhancing local food production, expanding distribution channels, and bolstering food security networks.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Kompos untuk Meningkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan Pertanian KWT Hikmah Tani di Desa Lengkong Pujiyanto, Muhammad; Setyorini, Fitri Adi; Cahyani, Wilis; Maurisa, Anik; Mukaromah, Silvia
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i1.4691

Abstract

Pelatihan pembuatan pupuk organik kompos yang diselenggarakan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Hikmah Tani di Desa Lengkong bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh para petani adalah ketergantungan terhadap pupuk kimia yang tidak hanya mahal tetapi juga memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap kesuburan tanah. Selain itu, limbah rumah tangga yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik sering kali terabaikan. Pelatihan ini hadir sebagai solusi untuk mengenalkan teknik pembuatan pupuk organik kompos yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, yang dapat diproduksi secara mandiri oleh para petani.Proses pelatihan dimulai dengan identifikasi kebutuhan anggota kelompok tani, diikuti dengan sesi teori mengenai manfaat dan teknik pembuatan kompos, serta praktik langsung di lapangan. Setelah pelatihan, dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberhasilan program. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan pemberdayaan yang signifikan. Pengetahuan anggota KWT dalam membuat pupuk organik meningkat sebesar 35%, sementara keterampilan teknis mengalami peningkatan hingga 40%. Selain itu, biaya produksi pertanian berhasil dikurangi sebesar 25%, memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional. Kesadaran ekologis anggota kelompok tani juga meningkat sebesar 30%, terutama terkait dengan pentingnya pemanfaatan limbah organik untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Secara keseluruhan, tingkat pemberdayaan mitra meningkat sebesar 38%, yang diukur melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan penerapan praktik berkelanjutan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi kelompok tani lain dalam mengadopsi metode serupa untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan pertanian lokal.