This Author published in this journals
All Journal GEMA EKONOMI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS (TANAMAN KOPI)PADA PT. WAHANA GRAHA MAKMUR - SURABAYA Utomo, Riyanto; Khumaidah, Nur Laila
GEMA EKONOMI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927

Abstract

Aset biologis merupakan tanaman dan hewan yang mengalami transformasi biologi. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan, dapat menghasilkan aset baru yang terwujud dalam agricultural produce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Karena mengalami transformasi biologis itu maka diperlukan pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. IASC (International Accounting Standar Committee) telah mempublikasikan IAS 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) belum ada standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis. Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset biologis pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya berdasarkan IAS 41.Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendasarkan analisis yang dibuat berdasarkan literatur yang relevan dengan topik penelitian serta data yang diperoleh dari tempat penelitian. Perusahaan mengukur aset biologis yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Aset biologis diukur berdasarkan nilai perolehan dan disajikan pada neraca sebesar nilai bukunya (nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur sehingga nilai yang diperoleh lebih andal. Dan untuk mencapai keandalan laporan keuangan, perusahaan harus membuat catatan terkait dengan aset biologis
PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS (TANAMAN KOPI)PADA PT. WAHANA GRAHA MAKMUR - SURABAYA Utomo, Riyanto; Khumaidah, Nur Laila
GEMA EKONOMI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927

Abstract

Aset biologis merupakan tanaman dan hewan yang mengalami transformasi biologi. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan, dapat menghasilkan aset baru yang terwujud dalam agricultural produce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Karena mengalami transformasi biologis itu maka diperlukan pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. IASC (International Accounting Standar Committee) telah mempublikasikan IAS 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) belum ada standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis. Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset biologis pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya berdasarkan IAS 41.Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendasarkan analisis yang dibuat berdasarkan literatur yang relevan dengan topik penelitian serta data yang diperoleh dari tempat penelitian. Perusahaan mengukur aset biologis yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Aset biologis diukur berdasarkan nilai perolehan dan disajikan pada neraca sebesar nilai bukunya (nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur sehingga nilai yang diperoleh lebih andal. Dan untuk mencapai keandalan laporan keuangan, perusahaan harus membuat catatan terkait dengan aset biologis