Articles
Penerapan PSAK No 45 Pada Laporan Keuangan Yayasan Penolong Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam di Kota Gresik Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan
Utomo, Riyanto;
Qomariah, Indah Nur
GEMA EKONOMI Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Yayasan Penolong Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam Gresik yang berkedudukan di Jl. KH. Kholil No 69 Gresik, dan berdiri pada tanggal 28 Februari 1932 bergerak dibidang penyaluran bantuan untuk pendidikan dengan melakukan aktifitas yakni memberikan bantuan kepada anak yatim dan miskin yang bersekolah di Perguruan Darul Islam Gresik.Yayasan tersebut juga membutuhkan adanya pencatatan dan pelaporan agar tidak terjadi penyelewengan dana. Agar pelaporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat, maka yayasan tersebut perlu adanya standar laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan aktifitas yayasan tersebut, yakni laporan yang sesuai dengan yayasan yang mengatur tentang organisasi nirlaba yaitu PSAK No. 45Dalam penelitian dengan metode kualitatif, metode yang biasa digunakan adalah metode wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat akuntabilitas keuangan Yayasan Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam yang belum menerapkan PSAK No.45.
PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS (TANAMAN KOPI)PADA PT. WAHANA GRAHA MAKMUR - SURABAYA
Utomo, Riyanto;
Khumaidah, Nur Laila
GEMA EKONOMI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Aset biologis merupakan tanaman dan hewan yang mengalami transformasi biologi. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan, dapat menghasilkan aset baru yang terwujud dalam agricultural produce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Karena mengalami transformasi biologis itu maka diperlukan pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. IASC (International Accounting Standar Committee) telah mempublikasikan IAS 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) belum ada standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis. Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset biologis pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya berdasarkan IAS 41.Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendasarkan analisis yang dibuat berdasarkan literatur yang relevan dengan topik penelitian serta data yang diperoleh dari tempat penelitian. Perusahaan mengukur aset biologis yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Aset biologis diukur berdasarkan nilai perolehan dan disajikan pada neraca sebesar nilai bukunya (nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur sehingga nilai yang diperoleh lebih andal. Dan untuk mencapai keandalan laporan keuangan, perusahaan harus membuat catatan terkait dengan aset biologis
PENETAPAN METODE TARGET COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PEMBUATAN TIKAR TENUN PT. ELRERAS DI LAMONGAN
Utomo, Riyanto;
Andriani, Novia
GEMA EKONOMI Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Usaha yang dilakukan untuk mencapai harga yang diinginkan pelanggan sekaligus memberikan keuntungan pada perusahaan tidak dapat menggunakan metode tradisional. Hal ini dikarenakan metode tradisional penentuan harganya dihitung dari biaya produksi yang terjadi ditambah laba yang diinginkan. Apabila perusahaan tidak mampu mengendalikan biayanya maka biaya produksi yang timbul akan tinggi dan akan menyebabkan harga menjadi tinggi serta berakibat pada beralihnya pelanggan pada produk yang dihasilkan oleh kompetitor. Sehubungan dengan itu, maka dalam penentuan harga dibutuhkan metode yang tepat agar perusahaan tetap bertahan dalam usahanya. Dengan menggunakan target costing perusahaan dapat menentukan biaya yang diinginkan, yang diperoleh dari harga pasar yang berlaku dikurangi dengan laba yang diinginkan dan sering disebut dengan price-driven costing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana, perusahaan dalam penentuan harga Pokok produksi melalui biaya standar. Untuk memberikan gambaran dan informasi tentang penerapan target costing sebagai alat bantu dalam pengelolahan biaya produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penemuan dari penelitian ini adalah berdasarkan perhitungan, biaya manufaktur yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead ternyata belum sesuai dengan target laba yang diharapkan perusahaan, karena biaya produksi aktual perusahaan masih melebihi target cost yaitu sebesar Rp 37.962,00 atau lebih tinggi Rp 2.962,00 dari target cost yaitu sebesar Rp 35.000,00.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH BERDASARKAN UU NO. 42 TAHUN 2009
Utomo, Riyanto
GEMA EKONOMI Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Penilitian ini bertujuan mengetahui UU No. 42 Tahun 2009 Tentang perubahan Ketiga atas UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pada bagian umum, Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode dengan mengumpulkan data dari beberapa literatur yang kemudian disusun, sehingga dapat dibuat kesimpulan dan saran dengan tujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2005:21) pengertian metode deskriptif adalah:“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luasâ€ÂÂÂ.Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Berlakunya UU No. 42 Tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas UU No. 8 Tahun 1983 kemudian diubah menjadi UU No. 11 Tahun 1994, dan yang terakhir diubah lagi dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah. aturan pelaksanaan terakhir diatur pada UU No. 42 Tahun 2009. Dengan UU No. 8 Tahun 1983 dipungut pajak pertambahan nilai dan penjualan atas barang mewah. Perbedaan utama pajak pertambahan nilai dari peredaran dan pajak penjualan 1951 adalah tidak adanya unsur pajak berganda. Undang-undang yang mengatur pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa serta pajak penjualan atas barang mewah adalah undang- undang No. 8 Tahun 1983 kedua pajak ini merupakan sebagai pajak yang dipungut atas konsumsi
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PENERINTAHAN NOMOR 02 TENTANG LAPORAN REALSIASI ANGARAN BERDASARKAN PP N0. 71 TAHUN 2010 DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Utomo, Riyanto;
Elbash, Cahaya
GEMA EKONOMI Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang diatur dalam PP No. 24 tahun 2005. Pemerintah Kabupaten Gresik telah menyajikan salah satu unsur laporan keuangan yaitu laporan realisasi anggaran Tujuan dari penelitian ini adalah unutk mengetahui penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No. 71 tahun 2010 tentang penyajian laporan realisasi anggaran berbasis akrual. Penelitian ini metode analisis deskriptif. Metode pengumpul data yang dilakukan adalah proses wawancara dan riset kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan realisasi anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik telah menggunakan pencatatan terkomputerisasi yang disebut SIMDA. Penyajian laporan realisasi anggaran di Dinas Pekerjaan Umum secara keseluruhan telah sesuai dengan PSAP No. 2, dengan menyajikan struktur laporan realisasi anggaran, periode pelaporan, dan isi laporan realisasi anggaran .
ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 TERUTANG ANTARA NET BASIS METHODE DENGAN GROSS UP METHODE TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. ABC DI GRESIK
Utomo, Riyanto;
Zuliyanti, Nur Rahmi
GEMA EKONOMI Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar bagi negara, tetapi di sisi lain pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan mengurangi laba perusahaan, oleh sebab itu banyak perusahaan yang melakukan perencanaan pajak. Penelitian ini dilakukan di PT.ABC yang berlokasi di Gresik. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa menerapkan metode Gross Up akan memberikan penghematan jika dibanding dengan penerapan alternatif yang lain. Perhitungan PPh Pasal 21 dengan metode Gross Up juga dapat mengakibatkan gaji bruto karyawan akan naik yang mengakibatkan laba perusahaan menjadi turun, sehingga pajak yang ditanggung oleh perusahaan akan turun, serta tidak terdapat selisih antara biaya fiskal dan komersial yang ditanggung perusahaan, sehingga Pajak Penghasilan Badan perusahaan akan turun. DOI : 10.5281/zenodo.3477735
Penerapan PSAK No 45 Pada Laporan Keuangan Yayasan Penolong Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam di Kota Gresik Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan
Utomo, Riyanto;
Qomariah, Indah Nur
GEMA EKONOMI Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Yayasan Penolong Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam Gresik yang berkedudukan di Jl. KH. Kholil No 69 Gresik, dan berdiri pada tanggal 28 Februari 1932 bergerak dibidang penyaluran bantuan untuk pendidikan dengan melakukan aktifitas yakni memberikan bantuan kepada anak yatim dan miskin yang bersekolah di Perguruan Darul Islam Gresik.Yayasan tersebut juga membutuhkan adanya pencatatan dan pelaporan agar tidak terjadi penyelewengan dana. Agar pelaporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat, maka yayasan tersebut perlu adanya standar laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan aktifitas yayasan tersebut, yakni laporan yang sesuai dengan yayasan yang mengatur tentang organisasi nirlaba yaitu PSAK No. 45Dalam penelitian dengan metode kualitatif, metode yang biasa digunakan adalah metode wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat akuntabilitas keuangan Yayasan Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam yang belum menerapkan PSAK No.45.
PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS (TANAMAN KOPI)PADA PT. WAHANA GRAHA MAKMUR - SURABAYA
Utomo, Riyanto;
Khumaidah, Nur Laila
GEMA EKONOMI Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Aset biologis merupakan tanaman dan hewan yang mengalami transformasi biologi. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan, dapat menghasilkan aset baru yang terwujud dalam agricultural produce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Karena mengalami transformasi biologis itu maka diperlukan pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. IASC (International Accounting Standar Committee) telah mempublikasikan IAS 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) belum ada standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis. Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset biologis pada PT. Wahana Graha Makmur Surabaya berdasarkan IAS 41.Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendasarkan analisis yang dibuat berdasarkan literatur yang relevan dengan topik penelitian serta data yang diperoleh dari tempat penelitian. Perusahaan mengukur aset biologis yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Aset biologis diukur berdasarkan nilai perolehan dan disajikan pada neraca sebesar nilai bukunya (nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur sehingga nilai yang diperoleh lebih andal. Dan untuk mencapai keandalan laporan keuangan, perusahaan harus membuat catatan terkait dengan aset biologis
PENETAPAN METODE TARGET COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PEMBUATAN TIKAR TENUN PT. ELRERAS DI LAMONGAN
Utomo, Riyanto;
Andriani, Novia
GEMA EKONOMI Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Usaha yang dilakukan untuk mencapai harga yang diinginkan pelanggan sekaligus memberikan keuntungan pada perusahaan tidak dapat menggunakan metode tradisional. Hal ini dikarenakan metode tradisional penentuan harganya dihitung dari biaya produksi yang terjadi ditambah laba yang diinginkan. Apabila perusahaan tidak mampu mengendalikan biayanya maka biaya produksi yang timbul akan tinggi dan akan menyebabkan harga menjadi tinggi serta berakibat pada beralihnya pelanggan pada produk yang dihasilkan oleh kompetitor. Sehubungan dengan itu, maka dalam penentuan harga dibutuhkan metode yang tepat agar perusahaan tetap bertahan dalam usahanya. Dengan menggunakan target costing perusahaan dapat menentukan biaya yang diinginkan, yang diperoleh dari harga pasar yang berlaku dikurangi dengan laba yang diinginkan dan sering disebut dengan price-driven costing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana, perusahaan dalam penentuan harga Pokok produksi melalui biaya standar. Untuk memberikan gambaran dan informasi tentang penerapan target costing sebagai alat bantu dalam pengelolahan biaya produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penemuan dari penelitian ini adalah berdasarkan perhitungan, biaya manufaktur yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead ternyata belum sesuai dengan target laba yang diharapkan perusahaan, karena biaya produksi aktual perusahaan masih melebihi target cost yaitu sebesar Rp 37.962,00 atau lebih tinggi Rp 2.962,00 dari target cost yaitu sebesar Rp 35.000,00.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH BERDASARKAN UU NO. 42 TAHUN 2009
Utomo, Riyanto
GEMA EKONOMI Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/https://doi.org/10.55129/.v12i4.2927
Penilitian ini bertujuan mengetahui UU No. 42 Tahun 2009 Tentang perubahan Ketiga atas UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pada bagian umum, Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode dengan mengumpulkan data dari beberapa literatur yang kemudian disusun, sehingga dapat dibuat kesimpulan dan saran dengan tujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2005:21) pengertian metode deskriptif adalah:“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luasâ€ÂÂÂ.Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Berlakunya UU No. 42 Tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas UU No. 8 Tahun 1983 kemudian diubah menjadi UU No. 11 Tahun 1994, dan yang terakhir diubah lagi dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah. aturan pelaksanaan terakhir diatur pada UU No. 42 Tahun 2009. Dengan UU No. 8 Tahun 1983 dipungut pajak pertambahan nilai dan penjualan atas barang mewah. Perbedaan utama pajak pertambahan nilai dari peredaran dan pajak penjualan 1951 adalah tidak adanya unsur pajak berganda. Undang-undang yang mengatur pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa serta pajak penjualan atas barang mewah adalah undang- undang No. 8 Tahun 1983 kedua pajak ini merupakan sebagai pajak yang dipungut atas konsumsi