Sekarang hampir setiap individu mengandalkan smartphone sebagai alat untuk membantu produktivitas mereka, termasuk untuk transaksi perbankan menggunakan mobile banking. Hingga kuartal 1 tahun 2021, jumlah pengguna layanan mobile banking bank ini mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% jika dibandingkan kuartal 1 tahun 2020 yang sebesar 5,41 juta nasabah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan aktual sistem pada aplikasi mobile banking suatu bank milik pemerintah Indonesia. Penulis mengajukan model penelitian dengan menggunakan model Extended TAM yang dimodifikasi berdasarkan dari berbagai macam penelitian gabungan yang menghasilkan 11 variabel dan 10 hipotesis yang dapat dianalisis dalam penelitian ini. Data diambil menggunakan kuesioner dan diperoleh 402 nasabah pengguna mobile banking di kota Banjarmasin. Metode SEM-PLS digunakan untuk menganalisis data. Hasil dan laporan analisis menunjukkan bahwa 8 dari 10 hipotesis diterima dan 2 hipotesis ditolak yaitu, Behavioral Intention to Use mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Actual System Use, Perceived Usefulness dan Trust mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Behavioral Intention to Use, Social Influence dan System Quality mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perceived Usefulness, Self-efficacy dan Facilitating Condition mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perceived Ease of Use, dan Security mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Trust. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkini mengenai aplikasi mobile banking sebagai aplikasi transaksi perbankan yang semestinya berguna untuk penggunaan sehari-hari nasabah. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh Bank untuk menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas aplikasi mobile banking guna meningkatkan jumlah dan loyalitas pengguna.