Era modern menyebabkan terjadinya perubahan sosial, ekonomi, dan budaya, dimana pergeseran peran gender sangat terlihat sangat mempengaruhi tatanan dalam rumah tangga. Banyak perempuan atau istri memiliki peluang berkarir dan menghasilkan uang cenderung menggeser peran suami dalam menafkahi keluarga. Pergeseran peran ini mempengaruhi peran lainya, seperti peran kepemimpinan suami, istri yang mampu menafkahi keluarga memiliki peluang berperan sebagai pemimpin keluarga, memiliki andil besar dalam pengambilan keputusan. Bagi sejumlah orang kini sudah tidak tabu lagi memandang laki-laki yang melakukan urusan-urusan rumah tangga seperti mengasuh anak dan urusan domestik lainya. Pergeseran-pergeseran ini menunjukkan telah terjadinnya krisis peran, khusunya bagi suami. Keadaan ini menyalahi hierarki rumah tangga khususnya dalam keluarga Kristen, dimana peran kepemimpinan, menafkahi, pengambilan keputusan yang semestinya dijalankan oleh suami kini bergeser. Krisis peran suami dalam keluarga di era modern menjadi masalah signifikan yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan yang berpotensi pada perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas peran konseling pastoral dalam mengatasi krisis peran suami, dengan fokus pada peningkatan pemahaman dan pelaksanaan peran mereka sebagai pemimpin keluarga, penyedia, dan pemimpin rohani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu studi literatur dengan mengumpulkan berbagai sumber seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, dokumen resmi, dan sumber digital terkait. Hasil penemuan ini menunjukkan bahwa efektivitas konseling pastoral dapat berperan dalam mengatasi krisis peran suami dalam beberapa hal, yaitu: Pertama, menjalin persahabatan/relasi; kedua, bimbingan spiritual; ketiga, membangun konsep diri; keempat, menyediakan dukungan dan pengarahan.