Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Pluralisme Agama Dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Tafsir Fi Zilal Al- Qur’an dan Tafsir Al-Mishbah Fadlilah, Alfan Zamzami; Rohman, Ali Abdur
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 5 No. 01 (2024): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : LPPM Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/attaisir.v5i01.294

Abstract

This research is motivated by the concept of religious pluralism which is a debate about its meaning and essence and application in social life. In a plural society like in Indonesia, an attitude of mutual tolerance is needed for each other called pluralism. So religious pluralism is an attitude of mutual respect for the beliefs of other groups. This research aims to review how the concept of religious pluralism through the interpretation of the Qur'an is by describing the interpretation of Sayyid Qutb in the Tafsir Fi Zilal al-Qur'an and Quraish Shihab in the Tafsir al-Mishbah regarding verses related to religious pluralism. And also analyze the comparison of the interpretations of the two figures. In conducting the research, the author used a comparative analysis method, and in collecting data using the library research method (Library Research). The results of the study show in the interpretation of the two figures in the first verse about religious plurality, the second verse about religious freedom, and the third verse about maintaining attitudes to other groups. The two have differences, including in interpreting shabi'in, there are also differences in mufassir tendencies due to his different social context where Sayyid Qutb is more towards proselytizing while Quraish Shihab is more towards humanity. These two interpretations both use the tahlili method, patterned al-adabi al-ijtima'i, and sourced from the narration (bil-Ma'tsur). In essence, in the interpretation of the two figures, it shows that Islam teaches the values of pluralism, namely recognizing plurality, being tolerant, upholding human rights, and maintaining speech and behavior towards other groups.
MAN'S RELATIONSHIP WITH NATURE IN THE TAFSIR AL-IBRIZ AND AL-MISHBAH Rohman, Ali Abdur; Ahsan, Moh. Wafiq Faulal
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kontemplasi
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2022.10.2.309-330

Abstract

This study aims to compare the interpretations of Al-Ibriz and Al-Mishab in relation to the relationship between humans and nature. The formulation of the problem raised by the author is: "How is the relationship between humans and nature in Al-Ibriz and Al-Mishbah and what is the difference between the two?" The analytical method used is muqaran. With the type of literature studied, the author makes Tafsir Al-Ibriz and Tafsir Al-Mishbah the primary sources and literature in the form of books and articles related to themes the secondary sources. The results of this study are, first, that the relationship between humans and nature appears in actions that lead to the destruction of nature, namely QS. Al-A'raf: 56. In Tafsir al-Ibriz, acts of destruction are defined as acts of shirk and immorality. Whereas in Tafsir Al-Misbah, vandalism is an act that exceeds the limit, both in terms of its physical, spiritual, and natural surroundings. Second, in QS. Yasin: 33-35 of Tafsir Al-Ibriz, it is stated that humans are ordered to maximize the role of reason in preserving nature as a form of gratitude to Allah SWT. Whereas in Tafsir Al-Mishbah, humans play a direct role in preserving nature, the essence remains Allah SWT, who determines.
THE ANALYSIS OF GUS BAHA'S HADITH STUDY ON YOUTUBE: ARBA'IN NAWAWI CHAPTER OF NIAT Rohman, Ali Abdur; Noorhidayati, Salamah
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2023.11.2.151-170

Abstract

Kajian agama yang awalnya disampaikan secara langsung di mana antara Kyai dan santri berada dalam satu majlis, karena perkembangan teknologi pengajian tersebut dapat direkam dan ditayangkan ulang melalui berbagai media sosial salah satunya YouTube. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis salah satu kajian Hadis yang tayang di YouTube oleh Gus Baha’ dengan materi hadits Arba’in Nawawi pada bab niat. Penelitian ini bersifat etnografi virtual, yang mana data diambil dari kanal YouTube yaitu “Tafsir NU” dan “Islamic Studies With Gus Baha’’. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana teknis pengajian hadis Gus Baha’ dan isi yang terkandung dalam kajian Gus Baha’ terhadap hadis tentang niat. Temuan dalam penelitian ini, pertama Gus Baha’ dalam penyajiannya menggunakan metode bandongan yang dalam penyampaiannya menggunakan bahasa Jawa Pegon sebagaimana tradisi pesantren salaf. Kedua, materi penjelasannya meliputi unsur fikih, sejarah, pemikiran dan qaul sahabat, kontekstualisasi makna hijrah, ajaran tasawuf yang meliputi: kontekstualisasi makna zuhud, ikhlas dan aktualisasi konsep tawadhu’.
Durhaka Perspektif Tafsir Al-Mishbah Nurhafid, Soheb; Rohman, Ali Abdur
MAGHZA Vol 8 No 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH), Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/maghza.v8i2.6805

Abstract

Artikel ini dilatarbelakangi oleh kerapnya pemahaman mengenai durhaka kepada kedua orang tua, padahal durhaka yang dijelaskan di dalam al-Qur’an bukan hanya kepada kedua orang tua saja. Memang durhaka kepada kedua orang tua lebih sering terdengar di telinga dan sering ditemui, akan tetapi kita juga perlu mengetahui bahwa durhaka dapat juga terjadi kepada Tuhan dan rasul-Nya yang mana mungkin saja tanpa disadari kita melakukan perbuatan tersebut. Selain itu durhaka juga dapat terjadi di dalam hubungan antara suami dan istri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kajian pustaka (library research). Sedangkan teori yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data adalah analisis isi (content analysis) yaitu pembahasan lebih mendalam lagi terhadap isi dari suatu informasi baik bersifat tertulis ataupun tercetak pada media massa. Di dalam al-Qur’an durhaka terjadi bukan hanya seorang anak kepada kedua orang tuanya saja, akan tetapi bisa juga terjadi terhadap hamba kepada Tuhannya, umat kepada rasulnya, dan durhaka antara suami istri. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. al-Infithar: 6-9 bahwa seorang hamba bisa durhaka kepada Tuhannya dengan cara mereka tidak mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Dijelaskan juga di dalam Q.S. Hud: 59 bahwa suatu umat dapat durhaka kepada rasulnya dengan cara tidak mempercayai ajaran yang telah dibawa oleh rasul tersebut. Durhaka kepada kedua orang tua dijelaskan di dalam Q.S. al-Isra’: 23 bahwa seorang anak durhaka kepada kedua orang tuanya karena membantah apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Sedangkan nusyuz dijelaskan dalam Q.S. an-Nisa’: 34 bahwa seorang suami harus memenuhi hak istrinya, begitu juga sebaliknya. Sedangkan dalam menganalisis kata durhaka peneliti akan menggunakan metode sinonimitas, yakni kesamaan makna dengan bentuk nama atau lafal yang berbeda.