Primananda, Arina Zulfah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN TELEFARMASI DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI MASYARAKAT Retnowati, Eko; Primananda, Arina Zulfah; Manik, Nirmala; Isnaini, Ratna Dewi; Harahap, Febrianti
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 9, No 2 (2024): IJF (INDONESIA JURNAL FARMASI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v9i2.2626

Abstract

Latar belakang: tingkat pengetahuan dan penggunaan telefarmasi di Kabupaten Padang Lawas Utara. Telefarmasi, sebagai sebagian bentuk telemedisin, mengalami peningkatan penggunaan selama pandemi COVID-19 karena pembatasan pelayanan kesehatan. Penyelidikan ini tujuannya guna tahu tingkat wawasan penggunaan telefarmasi dalam pelayanan kefarmasian pada masyarakat Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. Metode penyelidikan ini dijalankan dalam desain penelitian cross-sectional. Penyelidikan ini melibatkan 100 responden yang seluruhnya menggunakan layanan telefarmasi. Mayoritas responden memiliki pemahaman yang baik mengenai telefarmasi (50%), diikuti dengan pengetahuan cukup (36%) dan pengetahuan kurang (14%). Tingkat Pengetahuan responden secara keseluruhan mengenai pengetahuan tentang tingkat penggunaan telefarmasi adalah 1545, sehingga peneliti menghitung pengetahuan responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Skor = 1545/2200 x 100% = 70.22% (Kategori Pengetahuan baik). Alasan utama masyarakat memanfaatkan layanan telefarmasi karena dianggap lebih praktis serta efisien, terutama untuk mereka dengan sedang menjalani karantina ataupun memiliki keterbatasan akses ke layanan kefarmasian. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa penggunaan telefarmasi dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan kefarmasian, efisiensi waktu, dan ketaatan pasien, serta pengurangan risiko kesalahan pemakaian obat dan biaya perawatan. Namun, tingkat pemanfaatan telefarmasi untuk swamedikasi di kalangan usia produktif masih kurang, sehingga diperlukan upaya sosialisasi yang lebih luas. Telefarmasi terbukti dapat meningkatkan aksesibilitas, efisiensi waktu, dan mengurangi risiko penularan penyakit, serta meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.  AbstractBackground: The level of knowledge and utilization of telepharmacy in North Padang Lawas Regency. Telepharmacy, as a part of telemedicine, has seen increased usage during the COVID-19 pandemic due to restrictions on healthcare services. This investigation aims to understand the level of awareness and usage of telepharmacy in pharmaceutical services among the population of North Padang Lawas, North Sumatra Province. This study was conducted using a cross-sectional research design, involving 100 respondents, all of whom utilized telepharmacy services. The majority of respondents had a good understanding of telepharmacy (50%), followed by moderate knowledge (36%) and poor knowledge (14%). The overall knowledge level of respondents regarding the usage of telepharmacy was 1545, and the researchers calculated the knowledge level using the following formula: Score = 1545/2200 x 100% = 70.22% (Good Knowledge Category). The main reasons for the public's use of telepharmacy services were convenience and efficiency, particularly for those under quarantine or with limited access to pharmaceutical services.Results: The study showed that the use of telepharmacy can improve accessibility to pharmaceutical services, save time, enhance patient adherence, and reduce the risk of medication errors and healthcare costs. However, the utilization of telepharmacy for self-medication among the productive age group is still low, indicating a need for broader outreach and education efforts. Telepharmacy has proven to improve accessibility, save time, reduce the risk of disease transmission, and increase patient compliance in medication use.  
FORMULASI DAN UJI KARAKTERISTIK FISIK EKSTRAK ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) SEBAGAI SEDIAAN KRIM WAJAH Retnowati, Eko; Isnaini, Ratna Dewi; Primananda, Arina Zulfah; Manik, Nirmala; Falihah, Diah Nur
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 9, No 2 (2024): IJF (INDONESIA JURNAL FARMASI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v9i2.2874

Abstract

AbstrakAnggur laut (Caulerpa racemosa) memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi manusia seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, yodium. Oleh karena itu tumbuhan anggur laut dapat digunakan sebagai bahan kecantikan dan pengobatan. Anggur laut juga memiliki kandungan hemiselulosa dan selulosa merupakan produk metabolit primer dalam bentuk serat yang tidak larut dalam air sehingga dapat mencegah kanker pada usus besar, ambeien, dan Sembelit. selain itu, anggur laut (Caulerpa racemosa) juga memiliki kandungan metabolit sekunder dalam bentuk senyawa biokatif seperti alkaloid, triterpenoid, diterpenoid, fenol, dan flovonoid yang memiliki manfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan menguji ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa) manakah yang memiliki hasil uji evaluasi mutu fisik paling mendekati spesifikasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh penelitin dengan cara memberikan pelakukan tertentu terhadap subjek penelitian dengan membangkitkan sesuatu keadaan yang akan diteliti. Hasil penelitian didapatkan formulasi yang paling optimal pada sediaan krim pada formulasi ke 3 pada kosentrasi 1,5%. Simpulan, Ada perbedaan signifikan dan F1 dan F3 sebesar  0,001 dapat diartikan bahwa ada perbedaan signifikan. Formulasi 2 dan formulasi 1 terdapat nilai signifikan 0,019 dapat diartikan ada perbedaan signifikan, pada formulasi 2 dan formulasi 3 mendapatkan nilai signifikan 0,230 sehingga dapat diartikan tidak ada perbedaan signifikan. Abstract Sea grapes (Caulerpa racemosa) contain ingredients that are very beneficial for humans such as vitamin A, vitamin C, calcium, iron, iodine. Therefore, sea grape plants can be used as beauty and medicinal ingredients. Sea grapes also contain hemicellulose and cellulose is a primary metabolite product in the form of water-insoluble fiber so it can prevent colon cancer, hemorrhoids and constipation. Apart from that, sea grapes (Caulerpa racemosa) also contain secondary metabolites in the form of bioactive compounds such as alkaloids, triterpenoids, diterpenoids, phenols and flavonoids which have benefits as antioxidants. Aims to formulate and test which sea grape (Caulerpa racemosa) extract has the physical quality evaluation test results closest to specifications. This research uses experimental research. Experimental research is research carried out deliberately by researchers by giving certain actions to research subjects by generating a situation to be studied. Results show the most optimal formulation for cream preparation was the 3rd formulation at a concentration of 1.5%. Conclusion, there is a significant difference and F1 and F3 of 0.001 can mean that there is a significant difference. Formulation 2 and formulation 1 have a significant value of 0.019 which means there is a significant difference, formulation 2 and formulation 3 get a significant value of 0.230 so it can be interpreted as no significant difference
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL BUAH PARIJOTO (MEDINILLA SPECIOSA BLUME) PADA SEDIAAN KRIM TERHADAP AKTIVITAS BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM Hasriyani, Hasriyani; Primananda, Arina Zulfah; Islamaeni, Ikko Rika
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2262

Abstract

Buah parijoto (Medinilla speciosa Blume) merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat obat. Buah parijoto mengandung senyawa aktif flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida diketahui mempunyai kemampuan sebagai antibakteri. Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Penelitian ini berupa eksperimental laboratorium yang dibagi 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari formulasi sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak etanol buah parijoto 10%,15%, dan 20%. Sebagai kontrol negatif digunakan basis krim dan kontrol positif digunakan krim klindamisin 1%. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sediaan krim pada F0, F1, F2, F3, dan F4 memenuhi syarat uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji viskositas. Selanjutnya, semua sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto memiliki kemampuan menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada F0 (Kontrol Negatif), F1 (10%), F2 (15%), F3 (20%), dan F4 (Kontrol Positif) dengan rata-rata diameter zona hambat berturut-turut 2 mm, 12 mm, 13 mm, 14 mm dan 20 mm. Sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan klasifikasi zona hambat kuat.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PEDADA (SONNERATIA CASEOLARIS) TERHADAP LARVA UDANG Artemia salina Leach DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Retnowati, Eko; Primananda, Arina Zulfah; Sabaan, Wahid; Hasriyani, Hasriyani; Mundriyastutik, Yayuk; Ramadhani, Febiana Ayunita
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 9, No 1 (2024): IJF (Indonesia Jurnal Farmasi)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v9i1.2436

Abstract

Daun pedada (Sonneratia caseolaris) merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai obat. Penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak metanol daun pedada terhadap larva udang Artemia salina L. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini berupa eksperimental laboratorium dengan menggunakan 120 ekor larva udang (Artemia salina Leach) yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol negatif dan 3 kelompok seri konsentrasi ekstrak. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 3 kali untuk tiap kelompok perlakuan. Ketiga kelompok perlakuan diberi ekstrak metanol daun pedada dengan konsentrasi 10 ppm, 100 ppm, dan 1.000 ppm. Data kematian Artemia salina Leach dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak metanol daun pedada adalah 10771 ppm. Ekstrak metanol daun pedada ini tidak memiliki potensi toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach. menurut metode BSLT yang ditunjukkan dengan harga LC50 1.000 ppm dinyatakan tidak toksik AbstractPedada leaves (Sonneratia caseolaris) is a herbal plant that has medicinal properties. This study was to determine the toxicity of methanol extract of a pedada leaves.Test was carried out on Artemia salina Leach by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). This research was a laboratory experimental study was conducted to 120 larave which divided into 1 of negative groups control and 3 groups treatment of extract dilution series. Each groups was consisted of 10 larvae. All treatment were conducted in 3 replications. Those three dilution series exposed were 10 ppm, 100 ppm, and 1000 ppm respectively. Lethal number of the larva was counted and analyze by probit analysis to determine the LC50 value. The results of LC50 value of methanolic extract of pedada leaves was 10771 ppm. As the value more than 1000 ppm, this result indicated the methanolic extract of pedada leaves has not toxicity on Artemia salina Leach larvae by BSLT bioassay method.