Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama pada balita yang berada dalam tahap usia dini. Stunting adalah status gizi yang sering terjadi pada anak dibawah 5 tahun karena terjadinya kekurangan gizi sejak dalam kandungan dan pada awal kelahiran. Deteksi dini pada status gizi balita sangat penting untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi kronis yang dapat menghambat pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan pembobotan Rank Order Centroid (ROC) dalam menentukan status gizi balita di Posyandu Desa Padang. Metode ROC dipilih untuk memberikan bobot pada keriteria yang relevan, sedangkan metode SAW digunakan untuk perhitungan alternatif berdasarkan bobot kriteria tersebut. Peneliti menggunakan data antropometri seperti tinggi badan, berat badan, umur, dan data pendukung lainnya untuk mengidentifikasi status gizi balita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan bidan desa, yang menghasilkan data antropometri balita yang dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan metode SAW dengan pembobotan ROC memungkinkan penentuan status gizi balita dengan lebih akurat dan efesien. Hasil nilai preferensi dihitung untuk menentukan skala status gizi balita, yang diklasifikasikan sebagai sangat pendek, stunting, tinggi, dan normal. Penerapan metode SAW dengan pembobotan ROC dalam menentukan status gizi balita ini menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam memebantu deteksi dini stunting, mendukung upaya pencegahan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan metode ini, posyandu diharapkan dapat meningkatkan akurasi dalam menentukan status gizi balita serta mengatasi keterbatasan sumber daya manusia. Kata Kunci: Stunting, Metode SAW, Metode ROC, Status Gizi, Posyandu