Gangguan pendengaran pada anak usia sekolah merupakan masalah kesehatan yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 34 juta anak mengalami gangguan pendengaran, dengan 60% kasus dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk menyaring gangguan pendengaran serta meningkatkan kesadaran tentang kesehatan telinga pada siswa Sekolah Dasar Negeri Ciantra 01, Cikarang Selatan. Metode yang digunakan meliputi pemeriksaan otoskopi terhadap 68 siswa kelas 1 dan 5, disertai dengan edukasi kesehatan telinga. Persiapan dilakukan melalui koordinasi dengan pihak sekolah dan penyediaan peralatan medis seperti otoskop, lampu kepala, dan alat pembersih telinga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 26 siswa (38%) mengalami cerumen yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran mereka, dan 6 siswa (23%) membutuhkan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan. Selain itu, tidak ditemukan kelainan telinga lain yang signifikan. Kegiatan edukasi menunjukkan hasil positif, dengan siswa dan guru memperlihatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kebersihan telinga, sebagaimana tercermin dari keberhasilan siswa dalam kuis edukasi. Sekolah memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini dan merekomendasikan agar program serupa dilaksanakan secara rutin. Penelitian ini menyoroti pentingnya program pemeriksaan dan edukasi kesehatan telinga untuk mencegah gangguan pendengaran pada anak-anak. Implementasi program ini secara luas diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan proses belajar siswa, serta berkontribusi pada kebijakan kesehatan masyarakat terkait pencegahan gangguan pendengaran.