Forum Komunikasi Jamaah Keliling (FKJK) di Banjarmasin lahir dari tradisi pengajian rutin di masjid-masjid dan lembaga Islam lain sebagai wadah komunikasi umat yang lebih terorganisasi. Keunikan FKJK terletak pada pola pengajian berpindah tempat secara bergilir, yang tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memperluas jaringan dakwah. Pola komunikasi yang berkembang di FKJK menjadi aspek penting untuk dikaji karena berfungsi sebagai perekat dalam aktivitas keagamaan, sosial, dan ekonomi jamaah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan pengurus dan jamaah, serta dokumentasi berupa arsip dan pesan digital di grup WhatsApp FKJK. Analisis dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan validitas diperkuat melalui triangulasi sumber, metode, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi FKJK terbagi ke dalam bentuk formal dan informal. Komunikasi formal berlangsung melalui struktur organisasi sederhana, sedangkan komunikasi informal lebih dominan melalui interaksi sehari-hari dan media digital. Pola komunikasi FKJK berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi dakwah, penguat ukhuwah, media edukasi keagamaan, sekaligus penjaga moderasi beragama. Implikasi dari pola komunikasi ini tampak pada bertahannya FKJK sebagai organisasi dakwah yang inklusif, meningkatnya partisipasi jamaah, serta perluasan dakwah melalui teknologi digital.