<![CDATA[Stabilitas harga pangan strategis sangat penting di Jawa Timur, mengingat Jawa Timur memiliki ekonomi terbesar kedua di Indonesia dan produsen pangan utama, namun rumah tangganya menghadapi dampak kesejahteraan yang signifikan dari fluktuasi harga. Studi ini bertujuan untuk menganalisis sistem permintaan lengkap untuk 11 komoditas pangan strategis di Jawa Timur dengan memperkirakan pangsa pengeluaran dan matriks elastisitas permintaan lengkap untuk memahami perilaku konsumsi rumah tangga. Dengan memanfaatkan data cross section dari 32,545 rumah tangga dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, penelitian ini menggunakan model Linear Aproksimasi Sistem Permintaan Hampir Ideal (LA/AIDS), yang diperkirakan melalui metode Seemingly un Regression (SUR). Hasilnya mengungkapkan bahwa Ikan & hasil Laut (47%), Daging Merah (19%), dan Beras (10%) merupakan pangsa pengeluaran pangan rumah tangga terbesar. Analisis elastisitas pengeluaran mengidentifikasi Daging Merah (η=2,540), Unggas (η=1,255), dan Ikan & hasil Laut (η=1,349) sebagai barang mewah, sementara barang pokok seperti beras dan gula adalah kebutuhan pokok. Yang terpenting, beras memiliki Pangsa Pengeluaran Marjinal tertinggi (0,293), yang menunjukkan bahwa beras adalah penerima utama dari pendapatan rumah tangga tambahan. Elastisitas harga sendiri negatif untuk semua komoditas, dengan sebagian besar tidak elastis, yang menegaskan statusnya sebagai bahan pokok. Namun, permintaan jagung, kedelai, dan daging merah sangat elastis terhadap harga. Elastisitas harga silang menunjukkan hubungan substitusi dan komplementer yang signifikan di antara kelompok makanan, yang menyoroti strategi konsumsi rumah tangga yang kompleks. Temuan ini memberikan parameter penting berbasis bukti bagi para pembuat kebijakan di Jawa Timur untuk merancang kebijakan stabilisasi harga pangan yang ditargetkan dan program bantuan sosial yang memperhitungkan perilaku konsumsi rumah tangga yang heterogen. Keywords: Elastisitas, permintaan pangan, konsumsi rumahtangga, LA/AIDS, pangan strategis]]>
