This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Setyorini, Wenny
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Keterkaitan antara Gambaran Elektroensefalografi dan Fungsi Motorik pada Anak Epilepsi dan Palsi Serebal Setyorini, Wenny; Nur, Fadhilah Tia; Salimo, Harsono
Sari Pediatri Vol 26, No 5 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.5.2025.291-7

Abstract

Latar belakang. Epilepsi merupakan suatu penyakit kronis pada otak yang ditandai dengan kejang berulang dan terjadinya episode singkat dari gerakan tidak sadar (involuntary) yang dapat menjadi penyakit penyerta pada anak palsi serebral. Melalui gambaran elektroensefalografi (EEG) kita dapat mengetahui tipe kejang epilepsi serta tingkatan disfungsi motorik kasar yang terjadi pada pasien, dan diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan prognosis.Tujuan. Menganalisis hubungan gambaran elektroensefalografi dengan derajat fungsi motorik pada pasien anak epilepsi dengan palsi serebral.Metode. Studi cross sectional, diambil dari pasien yang terdiagnosis epilepsi dengan palsi serebral berusia 1-18 tahun yang menjalani pengobatan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta pada kunjungan Desember 2023 – April 2024. Analisis data menggunakan SPSS 26.0 dan uji Chi-square dengan signifikansi p<0.05.Hasil. Secara statistik tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara gambaran EEG dengan derajat fungsi motorik pada pasien anak epilepsi dengan palsi serebral (p=0,215). Pasien anak epilepsi dengan palsi serebral yang memiliki hasil EEG kejang umum 88,2% membutuhkan alat bantu.Kesimpulan. Tidak didapatkan hubungan yang signifikan secara statistik antara gambaran EEG dengan derajat fungsi motorik pada pasien anak epilepsi dengan palsi sererbal. Namun pasien dengan hasil simpulan EEG kejang umum lebih banyak membutuhkan alat bantu dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan kejang fokal.