Kesejahteraan merupakan kapasitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup guna mencapai standar yang layak, sehat, dan produktif. Pertumbuhan di Pulau Kalimantan dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat pesat, dengan proyeksi mencapai 20 juta jiwa pada tahun 2025. Mengetahui tantangan di setiap provinsi dan merumuskan solusi yang tepat merupakan langkah krusial dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian ini mengelompokan kabupaten/kota di Pulau Kalimantan dan menganalisis karakteristiknya berdasarkan indikator. Penelitian ini menerapkan metode Two-Step Cluster, yang terdiri dari dua tahap dalam proses pengelompokan. Pada tahap pertama, klaster awal dibentuk melalui Cluster Feature Tree (CF Tree) dengan pengukuran jarak menggunakan metode Euclidean Distance. Sementara itu, tahap kedua menentukan klaster optimal dengan menghitung nilai BIC dan membandingkan rasio ukuran jarak antar klaster. Indikator yang digunakan ada tujuh yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS), Usia Harapan Hidup (UHH), Pengeluaran Perkapita Disesuaikan (PPD), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). Berdasarkan hasil penelitian dapat dihasilkan 4 klaster optimal yang terbentuk. Klaster satu dengan tingkat kesejahteraan rendah memiliki 43 anggota kabupaten/kota di Pulau Kalimantan. Klaster dua dengan tingkat kesejahteraan menengah memiliki 2 anggota kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Klaster tiga dengan tingkat kesejahteraan sangat tinggi 9 anggota kabupaten/kota terdapat 7 anggota perkotaan dan 2 anggota kabupaten. Klaster empat dengan tingkat kesejahteraan tinggi memiliki 2 anggota kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur.