Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Produk Pembiayaan UGT Multiguna Tanpa Agunan (MTA) Pada Perkembangan Usaha Mikro Nasabah di BMT UGT Capem tanggul Rufaidah Kallita Omega; Noviatus Shaleha; Hikmatul Hasanah
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): GJPM - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i1.1467

Abstract

Penelitian ini menganalisis penerapan produk Multiguna Tanpa Agunan (MTA) di BMT UGT Capem Tanggul serta dampaknya terhadap usaha mikro. MTA memberikan akses pembiayaan tanpa jaminan, membantu pelaku usaha meningkatkan modal, memperluas bisnis, dan menghindari pinjaman berbunga tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan observasi, wawancara, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MTA meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian ekonomi nasabah. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan manajerial, minimnya pendampingan teknis, serta faktor eksternal seperti fluktuasi pasar. Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan dan pendampingan yang lebih komprehensif diperlukan agar manfaat MTA optimal. Strategi yang lebih efektif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pengendalian Inflasi Dan Deflasi Oleh Bank Sentral Melalui Kebijakan Moneter Rufaidah Kallita Omega; Noviatus Shaleha; Rini Puji Astuti
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 5 (2025): Menulis - Mei
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i5.256

Abstract

Peran Bank Sentral, dan lebih khusus lagi Bank Indonesia, dalam proses mengatur inflasi dan deflasi melalui penggunaan kebijakan moneter diselidiki dalam artikel ini. Melalui pengaturan suku bunga dan jumlah uang yang beredar, kebijakan moneter adalah instrumen utama yang berfungsi untuk memastikan stabilitas harga dan menyediakan manajemen ekonomi nasional. Ketika terjadi inflasi, Bank Indonesia biasanya akan menaikkan suku bunga untuk membatasi konsumsi dan investasi. Di sisi lain, ketika terjadi deflasi, Bank Indonesia akan menerapkan kebijakan moneter yang ekspansif dengan menurunkan suku bunga dan meningkatkan likuiditas pasar. Fokus utama dari tulisan ini adalah pentingnya sinergi antara kebijakan moneter, fiskal, dan non-moneter dalam pengelolaan volatilitas harga dan pemeliharaan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan fokus utama pada instrumen kebijakan seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan cadangan wajib minimum (GWM). Salah satu metode studi yang digunakan adalah studi literatur, yaitu analisis terhadap kebijakan dan literatur yang telah diterapkan oleh Bank Indonesia dan bank sentral lainnya. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pengendalian inflasi dilakukan dengan penerapan kebijakan moneter yang ketat dengan tujuan untuk membatasi jumlah uang beredar. Di sisi lain, pengendalian deflasi dilakukan dengan penerapan pelonggaran moneter untuk meningkatkan permintaan agregat dan likuiditas. Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, interaksi antara kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan non-moneter mutlak diperlukan.