Gusbakti, Gusbakti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Spiritualitas dengan Self Management Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru Yani, Emul; Gusbakti, Gusbakti; Nababan, Tiarnida; Astillah, Daffa
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41987

Abstract

Prevalensi penyakit DM Tipe 2 semakin lama semakin meningkat, dampak dan komplikasi yang ditimbulkan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Self management dan spiritual penting untuk dikaji agar bisa memberikan arahan tindak lanjut. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan spiritualitas dengan self management pada pasien diabetes melitus tipe 2 Di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain korelasional yang menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden dengan tehnik sampel adalah Purposive sampling. Instrumen yang di gunakan untuk mengukur self manajement adalah Diabetes Self Management Quistionare (DSMQ) dan instrument mengukur spritualitas menggunakan Spiritual Experience Scale (DSES). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perempuan sebanyak 53 0rang (78%), kategori usia lansia sebagian besar 60 orang (81.1%)Sebagian tidak bekerja 55 orang (74.3%), sebagian besar berpendidikan menengah kebawah 70 orang ( 94.6%), sebagian besar lama menderita 1 – 5 tahun sebanyak 58 orang ( 78.4%), tingkat spiritualitas kategori sedang 34 orang ( 45.9% ), self management kategori cukup 35 orang ( 47.3%). Hasil penelitian menggunakan uji chi square diperoleh hasil p-Value sebesar 0,008 lebih kecil dari nilai α (0,05) sehingga Ho ditolak Ha di terima berarti ada Hubungan Spiritualitas Dengan Self Management Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru.
TINJAUAN ARTIKEL LAPORAN KASUS PERTIMBANGAN PEMASANGAN IMPLAN GIGI PADA PASIEN LANJUT USIA Halim, Suasanna; Gusbakti, Gusbakti; Pakpahan, Sadesma Uli; Gabe, Daffa; Sirait, Yossye
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i2.4744

Abstract

Dental implants are a sophisticated solution for replacing missing teeth, providing better stability, comfort, and aesthetics than traditional alternatives. The procedure involves surgically implanting a titanium implant into the jawbone, acting as an artificial root for the tooth. However, implant placement also faces challenges such as inadequate jawbone conditions and the patient's general health factors. The surgical techniques used, such as flap surgery and computer guidance, affect the final outcome. The postoperative recovery process and osseointegration are crucial for the success of the implant. Complications such as peri-implantitis and implant rejection can occur if oral hygiene is not maintained and the patient's general health is compromised. The method of this study is to analyze the success of dental implant placement in elderly patients. This study presents a case report of a 69-year-old male patient who experienced tooth loss. The method involves collecting data through clinical and radiographic examinations to determine the patient's oral and alveolar bone health conditions before implant placement. The results of the analysis indicate that appropriate patient selection and attention to jawbone health greatly contribute to the success of implant placement. The study involved elderly patients who successfully underwent implant placement with good preparation and intensive monitoring. Recommendations for dental practice include good oral care, regular dental visits, and thorough evaluation before the procedure to minimize the risk of implant failure. ABSTRAKDental implant merupakan solusi canggih untuk menggantikan gigi yang hilang, memberikan stabilitas, kenyamanan, dan estetika yang lebih baik dibandingkan alternatif tradisional. Prosedur ini melibatkan pembedahan untuk menanamkan implan titanium ke dalam tulang rahang, berfungsi sebagai akar buatan gigi. Namun, pemasangan implan juga dihadapkan pada tantangan seperti kondisi tulang rahang yang tidak memadai dan faktor kesehatan umum pasien. Teknik bedah yang digunakan, seperti pembedahan flap dan panduan komputer, mempengaruhi hasil akhir. Proses pemulihan pascaoperasi dan osseointegrasi sangat krusial untuk keberhasilan implan. Komplikasi seperti peri-implantitis dan penolakan implan dapat terjadi jika kebersihan mulut tidak terjaga dan kesehatan umum pasien terganggu. Metode penelitian ini untuk menganalisis keberhasilan pemasangan implan gigi pada pasien lansia. Penelitian ini menyajikan laporan kasus seorang pasien pria berusia 69 tahun yang mengalami kehilangan gigi. Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui pemeriksaan klinis dan radiografi untuk menentukan kondisi kesehatan mulut dan tulang alveolar pasien sebelum pemasangan implan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan pasien yang tepat dan perhatian terhadap kesehatan tulang rahang sangat berkontribusi pada keberhasilan pemasangan implan. Penelitian melibatkan pasien lansia yang berhasil menjalani pemasangan implan dengan persiapan yang baik dan pemantauan yang intensif. Rekomendasi untuk praktik kedokteran gigi meliputi perawatan mulut yang baik, kunjungan rutin ke dokter gigi, serta evaluasi menyeluruh sebelum prosedur untuk meminimalkan risiko kegagalan implan.