Banjir merupakan ancaman serius yang semakin sering melanda Indonesia, terutama di daerah pesisir dan bantaran sungai. Desa Muara Kuamang di Kabupaten Bungo menjadi salah satu contoh nyata. Wilayah ini secara rutin dilanda banjir, terutama pada musim hujan, dengan dampak yang semakin meluas. Data terbaru menunjukkan bahwa banjir telah merendam 83 dusun atau kelurahan, mengakibatkan 9.820 kepala keluarga (sekitar 21.949 jiwa) kehilangan tempat tinggal sementara dan mengalami kerugian materiil yang signifikan. Kebaruan penelitian karena menawarkan pendekatan yang inovatif dalam mitigasi bencana banjir dengan menggabungkan dua elemen penting yaitu pelatihan berbasis komunitas dan inovasi konstruksi berkelanjutan. Pendekatan ini menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari upaya mitigasi, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bagi generasi mendatang. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan komunitas dan inovasi konstruksi dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dan mengeksplorasi secara mendalam kendala-kendala yang dihadapi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana banjir. Metode ini menggabungkan teknik kuantitatif dan kualitatif dengan melibatkan 30 responden yang dipilih secara purposive dari seluruh masyarakat Desa Muara Kuamang. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan wawancara mendalam dengan 5 responden kunci. Hasil penelitian adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang risiko banjir melalui pelatihan merupakan langkah yang positif. Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi strategi yang lebih efektif dalam mengatasi kendala finansial dan infrastruktur, serta untuk mengukur dampak jangka panjang dari program pelatihan ini. Kesimpulan bahwa pelatihan komunitas merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.