Abstrak Kejahatan siber di Indonesia mengalami tren peningkatan sejalan dengan semakin mudahnya akses terhadap informasi dan media digital. Dalam bidang bisnis dan keuangan yang memiliki irisan dalam transaksi dan perdagangan digital, pun tak luput dari serangan siber yang semakin beragam dan canggih. Fenomena ini perlu mendapatkan perhatian serius dan penanganan yang berkelanjutan, dimulai dari hulu hingga ke hilir. Dimulai dari masyarakat kelas bawah hingga atas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pada area hulu yaitu mengadakan pelatihan dan workshop pada kelompok PKK Desa Purwanegara, Kabupaten Banyumas. Kelompok yang terdiri dari mayoritas ibu-ibu berusia paruh baya ini, menjadi kelompok yang cukup rentan sehingga perlu solusi yang tepat dan cepat. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan ini yaitu metode seminar dan praktik. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah anggota PKK memahami makna pentingnya menjaga keamanan digital dalam bertransaksi online. Hasil dari pelatihan ini yaitu target pelatihan, ibu-ibu PKK Desa Purwanegara, Kabupaten Banyumas, menerapkan aman bertransaksi online dengan menjaga data pribadi seketat mungkin serta menerapkan strategi keamanan yang komprehensif. Kata kunci: literasi digital; pelatihan; pengabdian kepada masyarakat; keamanan transaksi online Abstract Cyber crime in Indonesia is experiencing an increasing trend in line with the easier access to information and digital media. The business and financial sectors, which are involved in digital transactions and trade, are also exposed to increasingly diverse and sophisticated cyber-attacks. This phenomenon needs serious attention and sustainable handling, starting from upstream to downstream. Starting from the lower class to the upper class. One of the efforts that can be done in the upstream area is to conduct training and workshops for the PKK group in Purwanegara Village, Banyumas Regency. This group, which consists of the majority of middle-aged mothers, is a group that is quite vulnerable so it needs the right and fast solution. The methods used in this community service activity in the form of socialisation and training are seminar and practical methods. The main objective of this training is that PKK members understand the importance of maintaining digital security in online transactions. The result of this training is that the training target, PKK women in Purwanegara Village, Banyumas Regency, apply safe online transactions by keeping personal data as tight as possible and implementing a comprehensive security strategy. Keywords: digital literacy; training, community service; online transaction security