Artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi keuangan dan akses pembiayaan pada UMKM di Indonesia serta dampaknya terhadap perkembangan ekonomi mikro. UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, namun seringkali menghadapi tantangan dalam memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan formal. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tingkat literasi keuangan pelaku UMKM yang masih rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada beberapa UMKM yang telah mengikuti program literasi keuangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan literasi keuangan dapat memperbesar peluang UMKM dalam mengakses pembiayaan formal, yang berdampak pada stabilitas dan keberlanjutan usaha. Program literasi keuangan yang diterapkan oleh Bank Indonesia memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan yang baik, perencanaan keuangan, serta pemahaman tentang produk dan layanan keuangan yang tersedia. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan adanya sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM, seperti rendahnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang tepat, keterbatasan pengetahuan mengenai produk keuangan, dan keterbatasan akses terhadap teknologi yang memadai. Selain itu, terdapat juga tantangan dalam mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ke dalam praktik sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa program literasi keuangan yang telah diterapkan perlu ditingkatkan dan diperluas, serta disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik masing-masing sektor UMKM. Peningkatan akses terhadap teknologi dan penyuluhan yang lebih intensif juga diperlukan untuk memastikan bahwa pelaku UMKM dapat memanfaatkan pembiayaan secara maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan ekonomi mikro yang lebih inklusif dan berkelanjutan.