Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS TAFSIR YANG DIGUNAKAN OLEH MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN AJARAN ISLAM Edy Juarminson; Jumadia; Desi Asmaret
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.310

Abstract

Analisis tafsir yang digunakan oleh Muhammadiyah merupakan kajian penting dalam memahami kontribusi organisasi ini terhadap pengembangan ajaran Islam di Indonesia. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam modern, mengedepankan pendekatan rasional dan kontekstual dalam menafsirkan Al-Qur'an dan Hadis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode tafsir yang dipakai oleh Muhammadiyah, serta implikasinya terhadap praktik keagamaan dan pemikiran masyarakat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan analisis terhadap karya-karya tafsir yang dihasilkan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, seperti Tafsir Al-Ma'un dan Tafsir Al-Qur'an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah cenderung menggunakan pendekatan tafsir tematik dan kontekstual, yang mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan kebutuhan masyarakat modern. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa tafsir Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek ritual, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial, ekonomi, dan politik, menjadikannya relevan dengan tantangan zaman. Implikasi dari analisis ini menunjukkan bahwa tafsir Muhammadiyah berperan penting dalam membentuk pemahaman dan praktik keagamaan yang dinamis, serta mampu menjawab tantangan kontemporer. Dengan demikian, analisis tafsir yang digunakan oleh Muhammadiyah tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ajaran Islam, tetapi juga memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai organisasi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan sosial. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi lebih lanjut mengenai pemikiran Islam di Indonesia.
ANALISIS ONTOLOGI DAN EPISTEMOLOGI DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM BERDASARKAN PENDAPAT AL-GHAZALI Edy Juarminson; Tito Yudistira; Riki Saputra
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan ontologi dan epistemologi dalam pemikiran filsafat Islam berdasarkan pendapat Al-Ghazali. Al-Ghazali, sebagai salah satu tokoh utama dalam tradisi filsafat Islam, memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman mengenai hakikat realitas dan sumber pengetahuan. Dalam aspek ontologi, Al-Ghazali menekankan bahwa Tuhan adalah sumber segala eksistensi, dan hubungan antara ciptaan dan pencipta adalah fundamental. Ia membedakan antara dunia materi dan dunia immateri, serta menekankan pentingnya kehidupan setelah mati sebagai bagian dari realitas yang lebih tinggi. Dalam hal epistemologi, Al-Ghazali menggarisbawahi bahwa pengetahuan diperoleh melalui kombinasi wahyu, pengalaman empiris, dan rasio. Ia mengkritik pendekatan filsafat Yunani yang mengabaikan wahyu, serta menyatakan bahwa iman dan ilmu tidak saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Al-Ghazali juga menyoroti peran intuisi dan pengalaman spiritual dalam memperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan ontologis dan epistemologis Al-Ghazali tidak hanya relevan dalam konteks sejarah filsafat Islam, tetapi juga memberikan wawasan penting bagi pemikiran modern. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya diskursus tentang hubungan antara iman, ilmu, dan eksistensi dalam tradisi filsafat Islam.
PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM DEEP LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH Edy Juarminson
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum Deep Learning di sekolah menengah. Kurikulum Deep Learning menekankan pemahaman konsep yang mendalam serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan kuesioner yang melibatkan 20 guru dari berbagai disiplin ilmu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pandangan positif terhadap kurikulum ini, menganggapnya sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, terdapat tantangan dalam hal pelatihan guru, sumber daya, dan dukungan sekolah yang perlu diatasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan program pelatihan dan kolaborasi antar guru untuk mengoptimalkan implementasi kurikulum tersebut. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan dan lembaga pendidikan dalam mengembangkan kurikulum yang lebih efektif dan relevan.
Comparative Analysis of Textual (Nashiyah) and Contextual (Siyaqiyah) Approaches in Islamic Education Yondrizal; Edy Juarminson; Tamrin Kamal; Rosniati Hakim; Sri Wahyuni; Md. Ziaur Rahman
Solo International Collaboration and Publication of Social Sciences and Humanities Vol. 3 No. 03 (2025): Main Thema: Integration of Universal Values in the Dynamics of Social Sciences
Publisher : Walidem Institute and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61455/sicopus.v3i03.400

Abstract

Objective: This study aims to compare textual (nashiyah) and contextual (siyaqiyah) approaches in Islamic education, both in terms of basic principles, methods of application, and their implications on the development of students' values and character. Theoretical framework: This study is based on the theoretical framework of Islamic interpretation, which distinguishes between text-based approaches (literal texts) and context-based approaches. Leading figures such as Azyumardi Azra, Fazlur Rahman (with the theory of double movement), and Amina Wadud provide an important foundation in understanding both approaches in the context of education and social religion. Literature review: Previous studies have shown that the textual approach emphasizes the literal and normative meanings of the Qur'an and Hadith, as affirmed by classical scholars such as Ibn Taymiyyah and Al-Ghazali. Meanwhile, the contextual approach considers the social, cultural, and historical background of the revelation of the text, as developed by Fazlur Rahman and Amina Wadud. Methods: This study uses a qualitative approach with an analytical descriptive method. Data were collected through a literature study that involved the analysis of various scientific literature, books, and articles relevant to the theme of textual and contextual approaches in Islamic education. The analysis is carried out systematically to identify the advantages, disadvantages, similarities, and differences between the two approaches. Results: The results of the study show that the textual approach is effective in maintaining the purity of Islamic teachings and providing legal certainty, but it is less adaptive to social changes. In contrast, contextual approaches are more flexible in dealing with the dynamics of the times and relevant to contemporary issues, but are prone to interpretations that deviate from the literal meaning. Both approaches have their respective relevance and effectiveness, and complement each other in Islamic educational practices. Implications: This study encourages proportional integration between textual and contextual approaches in Islamic education to remain normative and responsive to social dynamics. Novelty: This study makes a new contribution by discussing the theoretical and practical comparison of the two approaches in Islamic education and emphasizing the importance of integrating the two as adaptive models in the contemporary era.