Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Promosi Kesehatan Diet and Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Danang Prasetyaning Amukti; Akrom Akrom; Ria Indah Pratami
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i2.626

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu kondisi (Reflux) asam lambung yang naik ke esofagus secara berulang. Kebiasaan remaja kurang memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi juga memicu terjadinya peningkatan asam lambung. Kegiatan program Promosi Kesehatan (PROMKES) menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Metode Participatory Action Research (PAR) digunakan untuk menekankan partisipasi dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengelola penelitian action research. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pre-test sebesar 68%. Dimana dari hasil yang didapatkan bahwa pengetahuan siswa terhadap GERD belum begitu paham. Setelah pemberian materi diet dan GERD kepada siswa SMKS Indonesia Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi post-test pada akhir materi. Hasil yang yang diperoleh sebesar 90%. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari edukasi pengobatan dan pencengahan GERD melalui Promosi Kesehatan.
Promosi Kesehatan Peningkatan Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik yang Bijak Melalui Media Sosial TikTok Rizky Gustinanda; Akrom Akrom; Ria Istiqomah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1096

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak bijak di masyarakat seringkali menyebabkan resistensi, di mana bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang bijak melalui media sosial TikTok. Metode penelitian melibatkan pembuatan video edukasi yang kreatif dan informatif berdurasi pendek (3 menit), disesuaikan untuk audiens generasi muda. Video tersebut memanfaatkan elemen visual seperti infografis dan animasi, serta menggunakan algoritma TikTok melalui hashtag dan kolaborasi dengan influencer untuk memperluas jangkauan. Evaluasi dilakukan melalui analisis jumlah tayangan, komentar, dan survei respon audiens terhadap video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video ini berhasil menarik perhatian dengan jumlah tayangan mencapai 856, like 56, dan komentar 31. Mayoritas responden (64,5%) menilai video ini sangat informatif, dan 80,6% menyatakan bahwa video membantu mereka memahami pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak. Pemahaman responden meningkat secara signifikan setelah menonton video, dengan 51,6% sangat paham dibandingkan 22,6% sebelumnya. Keunggulan penelitian ini adalah pendekatan inovatif melalui media sosial TikTok sebagai platform edukasi yang efektif, interaktif, dan berbasis tren, menjangkau generasi muda secara luas. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan pada cakupan subjek dan durasi intervensi yang singkat. Hasilnya mendukung TikTok sebagai alat yang potensial untuk promosi kesehatan, dan menyarankan penelitian lanjutan untuk mengukur dampak jangka panjang dari strategi ini.