Penggunaan antibiotik yang tidak bijak di masyarakat seringkali menyebabkan resistensi, di mana bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang bijak melalui media sosial TikTok. Metode penelitian melibatkan pembuatan video edukasi yang kreatif dan informatif berdurasi pendek (3 menit), disesuaikan untuk audiens generasi muda. Video tersebut memanfaatkan elemen visual seperti infografis dan animasi, serta menggunakan algoritma TikTok melalui hashtag dan kolaborasi dengan influencer untuk memperluas jangkauan. Evaluasi dilakukan melalui analisis jumlah tayangan, komentar, dan survei respon audiens terhadap video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video ini berhasil menarik perhatian dengan jumlah tayangan mencapai 856, like 56, dan komentar 31. Mayoritas responden (64,5%) menilai video ini sangat informatif, dan 80,6% menyatakan bahwa video membantu mereka memahami pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak. Pemahaman responden meningkat secara signifikan setelah menonton video, dengan 51,6% sangat paham dibandingkan 22,6% sebelumnya. Keunggulan penelitian ini adalah pendekatan inovatif melalui media sosial TikTok sebagai platform edukasi yang efektif, interaktif, dan berbasis tren, menjangkau generasi muda secara luas. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan pada cakupan subjek dan durasi intervensi yang singkat. Hasilnya mendukung TikTok sebagai alat yang potensial untuk promosi kesehatan, dan menyarankan penelitian lanjutan untuk mengukur dampak jangka panjang dari strategi ini.