Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Siswa SDN 1 Pewutaa Dalam Pencegahan Bullying Muhammad Agung; Frigis Ramadana; Nurfadillah Nurfadillah; Jasmine Wina Aisyiah Rachim; Nur Hikmah; Rusdiana Rusdiana; Hastuti Hastuti; Kadek Ayu Anggraeni; Inri Safitri; Nirwana Nirwana; Syarif Syarif; Bahrul Alfadillah; Fathur Rahman Rustan
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1143

Abstract

Bullying merupakan perilaku abnormal yang berdampak pada kesehatan mental pelaku dan korban. Di SD Negeri 1 Pewutaa, Desa Pewutaa yang beragam secara budaya dan sosial, bullying menjadi tantangan serius yang memerlukan intervensi edukatif. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dirancang untuk meningkatkan pengetahuan siswa kelas 1–6 tentang bullying melalui ceramah, media pembelajaran interaktif (poster dan PPT), diskusi, dan mini kuis. Evaluasi menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa meskipun siswa mengenal istilah bullying, pemahaman mereka tentang jenis dan dampaknya masih rendah. Beberapa tantangan ditemukan, termasuk durasi program yang terbatas, kurangnya keterlibatan orang tua, dan minimnya pelatihan guru. Oleh karena itu, direkomendasikan perpanjangan program hingga 6 bulan, pelatihan guru yang terstruktur, dan workshop keluarga untuk melibatkan orang tua dalam pencegahan bullying. Integrasi program dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti klub anti-bullying juga diusulkan untuk menciptakan budaya sekolah yang aman. Diharapkan, dengan langkah ini, pemahaman siswa tentang bullying dapat meningkat hingga 80%, dan kesadaran untuk melaporkan bullying mencapai 90%. Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas bullying. Dengan evaluasi jangka panjang, diharapkan program ini berkontribusi signifikan pada kesejahteraan mental siswa dan keberlanjutan pendidikan yang lebih baik.