Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Brucella sp., yang dapat menginfeksi berbagai jenis hewan ternak dan manusia. Penyakit ini sering kali menimbulkan masalah serius dalam peternakan dan kesehatan masyarakat karena kemampuannya untuk menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk-produk hewani yang terkontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Brucella sp. yang menjadi penyebab Brucellosis pada kambing. Metode yang digunakan mencakup isolasi bakteri menggunakan media TSA (Tryptic Soy Agar) dan uji RBT (Rose Bengal Test), serta analisis data penelitian dilakukan secara kualitatif. Hasil dari isolasi bakteri menunjukkan bahwa dua sampel dari jumlah total sampel darah kambing yang diperiksa menunjukkan hasil positif terhadap bakteri Brucella sp. dengan kode isolat KB1 dan SdJ2 dengan media TSA. Identifikasi dilakukan berdasarkan pertumbuhan koloni yang khas pada media kultur, serta analisis pewarnaan gram yang mengungkapkan karakteristik mikroorganisme di bawah mikroskop. Namun, hasil uji RBT menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dalam mendeteksi Brucella sp., dengan tidak adanya penggumpalan dan ketidakkonsistenan warna ungu kemerahan pada serum. Perbedaan ini menyoroti tantangan dalam menggunakan metode tes tunggal untuk diagnosis yang akurat, karena adanya kemungkinan hasil negatif palsu atau rendahnya sensitivitas tes. Oleh karena itu, untuk memastikan diagnosis yang lebih akurat dan dapat diandalkan, disarankan untuk menggunakan lebih dari satu prosedur tes lanjutan, seperti ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Kombinasi metode ini dapat meningkatkan kepekaan dan spesifisitas diagnosa Brucellosis pada hewan ternak.