Grace Debbie Kandou
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerimaan Vaksinasi Corona Virus Disease-19 Pada Masyarakat di Kota Manado: Studi Deskriptif Shania Nonutu; Jeini Ester Nelwan; Grace Debbie Kandou
Sam Ratulangi Journal of Public Health Vol. 5 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/srjoph.v6i1.56416

Abstract

Background: The Coronavirus Disease-19 (COVID-19) pandemic situation has had an impact on various aspects. One of them is health services which are proven by a decrease in the number of patients, modification of services by health workers, changes in the use of hospital facilities and infrastructure and psychological impacts and other aspects in the community. The purpose of this study is to describe the factors of receiving the Coronavirus Disease 2019 vaccination in the community in Manado City. Methode: This is descriptive quantitative research. The sample in this study is all people aged 18 years and above who are domiciled in Ranotana, Sario District. The number of samples in this study is 278 samples, Proportional Sampling technique with criteria of ≥18 years old and willing to be a respondent. The data obtained was then analyzed descriptively. Results: The results showed that the most respondents were distributed at the age of 26-45 years as much as 49.6%, the equivalent of university education as much as 57.6%, the knowledge of answering correctly on the statement about COVID-19 vaccination has been clinically tested so that it is safe and halal to use as much as 18.5%, the attitude of the most respondents who answered strongly agrees with continuing to implement health protocols even though they have received the vaccine as much as 15.8% and the most Christian beliefs Protestants as many as 85.2%. Conclusion: It can be concluded that the people in Manado city are at most 26-45 years old, university education and equivalent, knowledge about COVID-19 vaccination has been clinically tested so that it is safe and halal to use, attitude about continuing to implement health protocols even though they have received the vaccine and are Protestant Christians.
Gambaran Angka Kuman Udara di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit X dan Y Kota Manado Timotius sulu; Sri Seprianto Maddusa; Grace Debbie Kandou
Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine Vol. 5 No. 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/ijphcm.v5i4.58587

Abstract

Latar Belakang: Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa mikroskopik jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Udara di dalam ruangan mengandung kuman patogen yang berasal dari kulit, tangan, pakaian dan saluran pernapasan manusia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan angka kuman udara di ruang rawat inap Rumah Sakit X dan Y Kota Manado. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbasis laboratorium yang dilaksanakan di 2 (dua) Rumah Sakit di Kota Manado pada bulan Februari-Mei 2023. Pengukuran angka kuman udara dilakukan pada 12 ruangan rawat inap di masing-masing rumah sakit. Alat ukur menggunakan Colony Counter. Alat dan bahan yang digunakan antara lain masker, sarung tangan/hand gloves, dan sampel kuman di ruangan yang sudah di ambil pada objek penelitian. Analisis data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kuman di Rumah Sakit X berkisar 75-823 CFU/m3 dimana ruangan dengan angka kuman udara tertinggi yaitu pada Kelas 1 Kamar 102 dan Kelas 2 Kamar 405. Angka Kuman Udara di Rumah Sakit Y berkisar 25-851 CFU/ m3 dimana nilai tertinggi diperoleh di ruangan Fresia Kamar 07 selanjutnya ruangan Fresia Kamar 09. Kesimpulan: Jumlah angka kuman udara di Rumah Sakit X dan Y Kota Manado telah melebihi nilai ambang batas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yaitu 200 CFU/ m3. Oleh karena itu perlu tindakan koreksi sehingga tidak akan menyebabkan cross kontaminasi pada pasien yang di rawat di ruangan tersebut.