Pasien kritis merupakan pasien dengan kondisi yang mengancam keselamatan jiwa, pasien yang mengalami disfungsi atau kegagalan satu maupun lebih organ/system sehingga hidupnya tergantung pada alat, monitoring serta terapi canggih. Dalam upaya pemenuhan pelayanan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan kondisi kritis diperlukan perilaku caring dari perawat tersebut agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberi manfaat bagi pasien dalam kondisi kritis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuicaring perawat pada pasien dalam kondisi kritis. Desain penelitian menggunakan deskriptif, populasi penelitian sebanyak 16 orang dan sampel 16 responden sehingga menggunakan teknik total sampling sesuai dengan kriteria penelitian, instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner, penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 Juni 2020– 12 Juni 2020 menggunakan variabel tunggal yaitu caring perawat pada pasien dalam kondisi kritis. Data dianalisa menggunakan rumus persentase dan diinterpretasi secara kuantitatif. Hasil penelitian dari 16 responden, hampir seluruh responden mempunyai caring yang baik sebanyak 13 responden (81%), sebagian kecil dari responden mempunyai caring yang cukup sebanyak 3 responden (19%). Caring perawat dalam menerapkan caring pada pasien dalam kondisi kritis dipengaruhi oleh faktor usia,jenis kelamin, pendidikan,pernah mengikuti pelatihan keperawatan caring di rumah sakit maupun diluar rumah sakit , lama bekerja, serta posisi atau jabatan di tempat kerja. Diharapkan perawat dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dalam menerapkan caring perawat pada pasien dalam kondisi kritis di pelayanan kesehatan dandiharapkan perawat dapat mengikuti pelatihan pada daerah setempat maupun luar daerah, mengikuti seminar nasional maupun internasional guna menambah wawasan terhadap sikap caring bagi perawat.