PRATAMA, G.
Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan kadar soluble Vascular Cell Adhesion Molecule-1 (sVCAM-1) sebagai petanda aktivasi endotel pada serum penderita sindrom antifosfolipid yang dipajankan pada kultur endotel tali pusat manusia PRATAMA, G.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 33, No. 1, January 2009
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.739 KB)

Abstract

Tujuan: Mendapatkan kadar soluble VCAM-1 (sVCAM-1) pada serum penderita APS yang dipajankan pada kultur sel endotel vena umbilikalis manusia untuk membuktikan adanya peran aktivasi endotel pada mekanisme terjadinya trombosis pada penderita APS (antiphospholipid syndrome). Bahan dan cara kerja: Penelitian eksperimental laboratorium secara in vitro di Makmal Terpadu Imuno-Endokrinologi/FKUI pada tahun 2003. Sebanyak masing-masing 14 sampel serum yang berasal dari pasien APS dan non APS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan batasan operasional (kriteria Sapporo). Kemudian kultur sel endotel dipajankan selama 24 jam dengan medium perlakuan yang ditambahkan 20 % serum dari masing-masing penderita APS atau non APS. Kemudian diukur kadar sVCAM-1 pada masing-masing sampel dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil: Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna (p < 0,05) antara kadar sVCAM-pada serum APS dibandingkan dengan serum non APS yang tidak dipajankan pada kultur sel endotel vena umbilikalis manusia. Secara statistik juga didapatkan perbedaan bermakna (p < 0,05) pada kadar sVCAM-1 pada serum APS dibandingkan dengan serum non APS setelah dipajankan pada kultur sel endotel vena umbilikalis manusia selama 24 jam per 10.000 sel endotel. Kesimpulan: Produksi sVCAM-1 oleh sel endotel vena umbilikalis manusia yang dipajankan dengan serum APS lebih tinggi daripada yang dipajankan dengan serum non APS. Kadar sVCAM-1 pada serum APS yang tidak dipajankan pada kultur sel endotel vena umbilikalis manusia didapatkan lebih tinggi daripada serum non APS yang tidak dipajankan pada kultur sel endotel vena umbilikalis manusia. [Maj Obstet Ginekol Indones 2009; 33-1: 35-40] Kata kunci: soluble VCAM-1 (sVCAM-1); APS (Antifosfolipid sindrom); Kriteria Sapporo; ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
Tampilan integrin ανβ3 endometrium pada wanita infertil dengan penyakit radang panggul subklinik SURJANA, E.; AFRIANA, N.; HESTIANTORO, A.; INDARTI, J.; KUSUMAH, F.; PRATAMA, G.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 30, No. 2, April 2006
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.118 KB)

Abstract

Tujuan: Diketahuinya tampilan integrin ανβ3 pada wanita infertil dengan penyakit radang panggul (PRP). Rancangan/rumusan data: Penelitian bersifat klinis retrospektif. Bahan dan cara kerja: Penelitian dilakukan pada 52 orang pasien infertilitas dengan penyakit radang panggul subklinik yang datang ke klinik Yasmin RSCM. Dilakukan biopsi endometrium pada hari ke 20- 24 siklus haid. Hasil biopsi dianalisa dengan pemeriksaan imunositokimia di Makmal terpadu RSCM-FKUI. Hasil pewarnaan dievaluasi untuk mendapatkan HSCORE. Hasil: Didapatkan 26 sampel (50%) dengan intensitas lemah, 16 sampel (30,7%) dengan intensitas sedang, 5 sampel (9,6%) dengan intensitas kuat dan 3 sampel (5,7%) dengan intensitas sangat kuat. Kesimpulan: Intensitas tampilan integrin endometrium yang rendah pada 50% pasien infertilitas dengan penyakit radang panggul subklinik, menunjukkan kemungkinan adanya kaitan sebab-akibat antara penyakit radang panggul dan kejadian infertilitas. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-2:116-9] Kata kunci: integrin ανβ3, reseptivitas endometrium, hidrosalping, imunositokimia.