TB Paru menjadi penyebab kematian peringkat ke-8 didunia. Indonesia merupakan penyumbang peringkat ke-2 terbanyak kematian akibat TB Paru dan di posisi ke 2 dengan jumlah penderita TB Paru terbanyak didunia. TB Paru adalah penyakit infeksi yang dapat dicegah penularannya. Masyarakat belum optimal mendapatkan informasi dan tidak mengetahui bagaimana mencegah penularan penyakit ini. Penelitian yang terintegrasi dengan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota karangtaruna (Gen Z) tentang TB Paru. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan a pilot study of quasi experiment pre-post one group. Adapun intervensi yang diberikan meliputi pendidikan kesehatan dengan pendekatan ceramah dilakukan selama 1 bulan. Pendidikan kesehatan untuk pengetahuan, motivasi, dan kompetensi dalam mengakses, memahami,menilai dan menerapkan informasi untuk membuat keputusan dalam hal perawatan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Kegiatan pendidikan kesehatan dihadiri oleh 30 orang anggota karang taruna. Peserta yang hadir lebih banyak perempuan (90%), dengan latar belakang pendidikan SMA (66%). Peserta mengetahui tentang penyakit TB Paru (25%) dan mendapatkan informasi tentang TB PAru dari Media social (46%). Kegiatan ini berhasil meningkatkan health literacy dari rata-rata (1.66 0.19) sebelum pendidikan kesehatan menjadi (1.980.23) sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Peningkatan yang signifikan terjadi pada kemampuan mengevaluasi dan menggunakan informasi.  Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan sesuai rencana dan berjalan lanjar serta terjadi peningkatan health litecacy pada anggota karang taruna (Gen-Z).