Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN KADER DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK MELALUI EDUKASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG DAN GIZI SEIMBANG Aryani, Atik; Eriyanti, Etty; Widiyono, Widiyono; Mufidah, Ni’mah; Indriyati, Indriyati
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2389

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan anak secara keseluruhan. Salah satu upaya penting untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah melalui pemantauan di posyandu. Peran aktif kader posyandu menjadi bagian penting dalam memberikan layanan dasar. Proses pemantauan status gizi anak ini juga didukung oleh partisipasi masyarakat yang berkunjung ke posyandu dan berkolaborasi dengan kader. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang stunting, deteksi tumbuh kembang dan pemberian menu seimbang pada balita dalam mencegah stunting. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Mandong, Trucuk ,Klaten meliputi 1) Kegiatan penyuluhan kesehatan kepada kader posyandu kesehatan, 2) Peningkatan keterampilan deteksi tumbang, 3) peningkatan keterampilan E-nutrisi 5000 Makanan Seimbang Berbasis Bahan Pangan Lokal Untuk Kelompok Balita. Hasil pengabdian adalah 1) terdapat peningkatan pengetahuan pada kader tentang stunting dan tumbuh kembang pada anak, 2) terdapat peningkatan nilai pengetahuan dan keterampilan kader setelah diberikan pelatihan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak, 3) Kader aktif dan antusias selama mengikuti kegiatan pelatihan. Kader dapat berperan sebagai edukator, dimana kader memberikan informasi pengetahuan yang sudah didapat baik dari kegiatan penyuluhan kesehatan atau pelatihan kepada masyarakat khususnya ibu balita. Edukasi kesehatan tentang stunting meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader, terbukti dari kenaikan skor pretest 76,75 menjadi 88,64. Kader memperoleh pemahaman lebih baik terkait deteksi tumbuh kembang dan penyusunan menu gizi seimbang. Peningkatan ini mendukung kader dalam melakukan deteksi dini secara efektif untuk mengidentifikasi stunting pada anak.
Pengaruh stress ball therapy terhadap kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea Prasetyo, Galih Adi; Suwarni, Anik; Mufidah, Ni’mah
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 7 (2025): October Edition
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i7.1335

Abstract

Background: Sectio caesarea surgery is a surgical procedure that often causes anxiety in patients. This anxiety needs to be reduced to prevent adverse physical and psychological impacts. One potential non-pharmacological method is stress ball therapy, which can provide a relaxing effect and reduce anxiety through sensory stimulation. Purpose: To determine the effect of stress ball therapy on anxiety in pre-operative sectio caesarea patients at RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Method: This study used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. The study sample consisted of 35 mothers undergoing cesarean section who met the criteria. Stress ball therapy intervention was performed before entering the operating room. The participants held the ball for 3-5 seconds, repeating it 10 times within 1-minute, alternating hands. Anxiety levels were measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) before and after the intervention. Results: Statistical analysis showed a difference in mean scores from 30.31 to 21.34, and a Marginal Homogeneity Test with a p-value of 0.000 (p < 0.05). This indicates that stress ball therapy has an effect on anxiety levels in pre-sectio caesarea patients. Conclusion: Stress ball therapy has been proven effective as a complementary therapy in reducing post-sectio caesarea pain. It can be used as a reference in nursing practice to improve care for pre-operative mothers.