Isu terkait lingkungan hari ini bukan hanya berhubungan dengan kebersihan, namun juga berhubungan dengan kesehatan dan pembangunan berkelanjutan. Potensi lahan yang masih luas, bisa dimanfaatkan untuk ditanami dengan sayuran yang bisa diolah menjadi makanan yang ramah lingkungan. Maka, pengabdian ini memiliki tujuan, pertama, memberikan edukasi tentang pemanfaatan lahan yang ada di sekitar rumah, kedua, memberikan pelatihan tentang pembuatan makanan yang ramah lingkungan dan bisa menjadi salah satu produk yang bisa memberikan tambahan pendapatan. Pengabdian ini dilaksanakan di Kampung SDGs di Kabupaten Jember dengan metode ABCD, artinya metode ini mengeksplorasi berbagai aset yang dimiliki oleh Kampung SDGs, mulai aset SDM, SDA, infrastruktur, kelembagaan dan finansial. Berdasarkan kelima aset tersebut menjadi dasar dalam melakukan pendampingan di masyarakat. Hasil dari pengabdian ini yaitu adanya perubahan dalam pengelolaan lahan kosong yang dimiliki, awalnya lahan dibiarkan kosong, setelah adanya edukasi lahan ditanami berbagai tanaman sayur yang bisa dimanfaatkan seperti bayam, sawi, kelor serta beberapa jenis tanaman lain seperti bunga telang. Selain itu, masyarakat memiliki keterampilan membuat makanan yang ramah lingkungan serta mendapatkan tambahan pendapatan dari hasil menjual makanan tersebut. Kesimpulan dari pengabdian ini, yaitu pertama; pemanfaatan lahan menjadi maksimal dan bisa menjadi modal dalam pengembangan pembangunan berkelanjutan, kedua, masyarakat bisa memiliki keterampilan dalam memproduksi makanan yang sehat, ramah lingkungan dan menghasilkan pendapatan.