Articles
KONSEP DAN PENERAPAN KURIKULUM MBKM (MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA)
Ulum, Bahrul;
Fatimah, Ela;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1456
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah mendorong mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan bidang keahliannya, sehingga siap bersaing dalam dunia global. Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka tempuh berdasarkan keinginan sendiri. Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi semakin otonom dan fleksibel. Pendidikan selalu mengupayakan terciptanya peserta didik yang selalu melakukan pembaharuan setiap waktu. Tidak hanya berpendidikan tinggi akan tetapi mampu menjadi agen perubahan dalam lingkup kecil maupun besar. Dari perubahan dan inovasi yang dihasilkan tersebut mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kepustakaan menurut Kirk dan Miller.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI PARA CALON KONSELOR
Fatimah, Ela;
Ulum, Bahrul;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1457
Merdeka belajar menjadi kebijakan pendidikan era baru pada dua bulan terakhir. Sejak pandemi wabah Covid-19 menyebar di bulan Maret 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan segera mengambil langkah terpadu agar peserta didik tetap mendapat hak dan kewajiban sebagai peserta didik. Kebijakan merdeka belajar di terapkan pada setiap tingkat satuan pendidikan termasuk Perguruan Tinggi. Program Studi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi sebagai penyedia calon konselor pendidikan ikut menjalankan kebijakan merdeka belajar melalui program Kampus Merdeka. Program Kampus Merdeka memfasilitasi calon konselor agar siap secara teori dan praktik untuk memenuhi kebutuhan dinamis di dunia pendidikan. Paradigma yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa penerapan kebijakan merdeka belajar belum sepenuhnya dapat terkaksana akibat berbagai problematika. Kesiapan sumber daya manusia dan perangkat fasilitas pendukung menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan merdeka belajar. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi mengenai implementasi prinsip-prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi pustaka (library research). Sumber data sekunder diperoleh dari jurnal dan buku yang relevan dengan tujuan penelitian, sedangkan sumber data primer dari peneliti sendiri. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analys) Hasil penelitian menunjukan bahwa penting bagi Perguruan Tinggi memiliki model pembelajaran yang tepat untuk mengimplementasikan prinsip- prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Model pembelajaran bagi calon konselor diharapkan mampu menyiapkan kompetensi calon konselor yang relevan dengan kebutuhan dunia pendidkan dan berkontribusi positif untuk menyediakan modal sosial bagi masyarakat secara luas.
KONSEP DAN PENERAPAN KURIKULUM MBKM (MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA)
Ulum, Bahrul;
Fatimah, Ela;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1456
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah mendorong mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan bidang keahliannya, sehingga siap bersaing dalam dunia global. Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka tempuh berdasarkan keinginan sendiri. Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi semakin otonom dan fleksibel. Pendidikan selalu mengupayakan terciptanya peserta didik yang selalu melakukan pembaharuan setiap waktu. Tidak hanya berpendidikan tinggi akan tetapi mampu menjadi agen perubahan dalam lingkup kecil maupun besar. Dari perubahan dan inovasi yang dihasilkan tersebut mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kepustakaan menurut Kirk dan Miller.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI PARA CALON KONSELOR
Fatimah, Ela;
Ulum, Bahrul;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1457
Merdeka belajar menjadi kebijakan pendidikan era baru pada dua bulan terakhir. Sejak pandemi wabah Covid-19 menyebar di bulan Maret 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan segera mengambil langkah terpadu agar peserta didik tetap mendapat hak dan kewajiban sebagai peserta didik. Kebijakan merdeka belajar di terapkan pada setiap tingkat satuan pendidikan termasuk Perguruan Tinggi. Program Studi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi sebagai penyedia calon konselor pendidikan ikut menjalankan kebijakan merdeka belajar melalui program Kampus Merdeka. Program Kampus Merdeka memfasilitasi calon konselor agar siap secara teori dan praktik untuk memenuhi kebutuhan dinamis di dunia pendidikan. Paradigma yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa penerapan kebijakan merdeka belajar belum sepenuhnya dapat terkaksana akibat berbagai problematika. Kesiapan sumber daya manusia dan perangkat fasilitas pendukung menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan merdeka belajar. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi mengenai implementasi prinsip-prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi pustaka (library research). Sumber data sekunder diperoleh dari jurnal dan buku yang relevan dengan tujuan penelitian, sedangkan sumber data primer dari peneliti sendiri. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analys) Hasil penelitian menunjukan bahwa penting bagi Perguruan Tinggi memiliki model pembelajaran yang tepat untuk mengimplementasikan prinsip- prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Model pembelajaran bagi calon konselor diharapkan mampu menyiapkan kompetensi calon konselor yang relevan dengan kebutuhan dunia pendidkan dan berkontribusi positif untuk menyediakan modal sosial bagi masyarakat secara luas.
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KLASIKAL BERBASIS CINEMA THERAPY DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI AKADEMIK SISWA KELAS IX C MTS BUSTANUL ULUM PANTI TAHUN PELAJARAN 2023
Fatimah, Ela;
Mutakin, Fakhruddin;
Budiono, Arifin Nur
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 2 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - APRIL-JUNI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i2.290-298
Resiliensi akademik adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk mempertahankan akademik di sekolah. Siswa yang resilien mampu bertahan dan mampu bangkit dari segala keadaan yang sedang ia alami. Berdasarkan pada data yang didapatkan melalui observasi dan wawancara kepada guru BK dan juga beberapa guru bidang studi lain, maka di dapati terdapat kelas yang memiliki resiliensi akademik yang rendah. Penelitian tentang Efektivitas Bimbingan Klasikal Berbasis Cinema therapy Dalam Meningkatkan Resiliensi Akademik Siswa Kelas IX C MTs Bustanul Ulum Panti Tahun Pelajaran 2023 dengan responden yang diteliti sebanyak 26 siswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling (dengan kriteria-kriteria tertentu), yaitu 1) Tercatat sebagai siswa kelas IX MTs Bustanul Ulum Panti tahun pelajaran 2023; dan 2) terindetifikasi sebagai kelas dengan siswa yang memiliki resiliensi akademik yang rendah berdasarkan pengukuran dengan skala resiliensi akademik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan desain pre-experimen (the one grup pre-test post test design). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner (angket) tentang resiliensi akademik. Analisis data menggunakan rumus uji t dengan bantuan SPSS. Hasil dari uji t dengan alat bantu SPSS menyatakan bahwa, perhitungan nilai dari one sided-p sebesar 0,001 dan two sided-p sebesar 0,002. Dengan hasil tersebut maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara pre test dan post test dengan menggunakan teknik cinema therapy untuk meningkatkan resiliensi akademik siswa.
KONSEP DAN PENERAPAN KURIKULUM MBKM (MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA)
Ulum, Bahrul;
Fatimah, Ela;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1456
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah mendorong mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan bidang keahliannya, sehingga siap bersaing dalam dunia global. Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka tempuh berdasarkan keinginan sendiri. Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi semakin otonom dan fleksibel. Pendidikan selalu mengupayakan terciptanya peserta didik yang selalu melakukan pembaharuan setiap waktu. Tidak hanya berpendidikan tinggi akan tetapi mampu menjadi agen perubahan dalam lingkup kecil maupun besar. Dari perubahan dan inovasi yang dihasilkan tersebut mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kepustakaan menurut Kirk dan Miller.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI PARA CALON KONSELOR
Fatimah, Ela;
Ulum, Bahrul;
Hayati, Nur;
Margio Reta, Elsa;
Rosyid, Abdul
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38048/jcp.v3i1.1457
Merdeka belajar menjadi kebijakan pendidikan era baru pada dua bulan terakhir. Sejak pandemi wabah Covid-19 menyebar di bulan Maret 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan segera mengambil langkah terpadu agar peserta didik tetap mendapat hak dan kewajiban sebagai peserta didik. Kebijakan merdeka belajar di terapkan pada setiap tingkat satuan pendidikan termasuk Perguruan Tinggi. Program Studi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi sebagai penyedia calon konselor pendidikan ikut menjalankan kebijakan merdeka belajar melalui program Kampus Merdeka. Program Kampus Merdeka memfasilitasi calon konselor agar siap secara teori dan praktik untuk memenuhi kebutuhan dinamis di dunia pendidikan. Paradigma yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa penerapan kebijakan merdeka belajar belum sepenuhnya dapat terkaksana akibat berbagai problematika. Kesiapan sumber daya manusia dan perangkat fasilitas pendukung menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan merdeka belajar. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi mengenai implementasi prinsip-prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi pustaka (library research). Sumber data sekunder diperoleh dari jurnal dan buku yang relevan dengan tujuan penelitian, sedangkan sumber data primer dari peneliti sendiri. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analys) Hasil penelitian menunjukan bahwa penting bagi Perguruan Tinggi memiliki model pembelajaran yang tepat untuk mengimplementasikan prinsip- prinsip merdeka belajar bagi calon konselor. Model pembelajaran bagi calon konselor diharapkan mampu menyiapkan kompetensi calon konselor yang relevan dengan kebutuhan dunia pendidkan dan berkontribusi positif untuk menyediakan modal sosial bagi masyarakat secara luas.