Transportasi udara merupakan salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan mobilitas. Bandar Udara Banyuwangi, yang semakin berkembang dengan peningkatan lalu lintas penerbangan, menghadapi tantangan serius dalam penyediaan layanan navigasi penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh personel Air Traffic Control (ATC) di Bandar Udara Banyuwangi, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kinerja keselamatan penerbangan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan wawancara mendalam dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Fokus penelitian ini mencakup dua variabel utama, yaitu keterbatasan SDM yang mengarah pada beban kerja berlebih dan potensi kelelahan, serta kinerja keselamatan penerbangan yang terancam akibat kekurangan personel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah personel ATC yang terbatas mengakibatkan pembagian tugas yang tidak proporsional, meningkatkan risiko kesalahan manusia, serta berpotensi menurunkan kualitas layanan dan keselamatan penerbangan. Penelitian ini juga menemukan bahwa meskipun regulasi ketat dari Civil Aviation Safety Regulation (CASR) membatasi jam kerja dan menetapkan waktu istirahat, pemenuhan regulasi ini menjadi sulit karena kekurangan personel. Dengan langkahlangkah tersebut, diharapkan kualitas layanan dan keselamatan penerbangan dapat terjaga dengan baik, meskipun menghadapi keterbatasan operasional yang ada.