Guru Pendamping Khusus adalah guru yang memberikan dukungan kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Terlepas dari peran penting mereka, para guru ini menghadapi tantangan dalam membimbing siswa dengan kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, mereka menaruh harapan pada sistem pendidikan inklusif yang lebih baik. Penelitian ini menyelidiki tantangan dan aspirasi guru pendamping khusus terkait implementasi pendidikan inklusif di SDN Pajang 1. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi pengalaman. Temuan menunjukkan bahwa SDN Pajang 1 telah menerapkan pendidikan inklusif dengan bantuan guru pendamping. Tantangan yang dihadapi meliputi dukungan sumber daya yang tidak memadai, pelatihan yang tidak efektif, dan mengelola amukan siswa. Harapan untuk pendidikan inklusif melibatkan sumber daya yang lebih baik, upaya kolaboratif, dan pengakuan yang layak untuk para pendidik yang berdedikasi ini. Keterbatasan dalam desain atau metodologi penelitian ini merupakan hasil dari implementasi pendidikan inklusif, yang telah menimbulkan isu-isu yang menjadi tantangan bagi guru-guru berkebutuhan khusus dan harapan mereka terhadap kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif. Rekomendasi yang diberikan antara lain perlunya peningkatan jumlah dan kompetensi guru pendamping khusus, serta memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ABK dan guru pendamping.