Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Dampak Penggunaan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) Dalam Mencegah Potensi Kegagalan Sistem Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging (PiNERE) RSUDZA Banda Aceh Mikyal Bulqiah; Fiona Desi Amelia; Nanda Earlia; Darul Mufti; Maretha Meutia
Journal of Medical Science Vol 3 No 1 (2022): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.521 KB) | DOI: 10.55572/jms.v3i1.60

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sejak ditemukan pertama sekali di Wuhan, China, penyakit ini dalam waktu singkat menjadi pandemi di seluruh dunia termasuk di Aceh. Untuk menanggulangi penyakit tersebut, Pemerintah Aceh membuka layana baru yaitu layanan Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging (PINERE), dan UGD PINERE merupakan salah satu dari layanan tersebut. Pada pelaksanaannya, terdapat permasalahan yang kerap muncul pada sistem layanan UGD PINERE seperti pasien COVID-19 yang masih berapa di area IGD Existing terutama pasien asimtomatis, bercampurya pasien COVId-19 dan non COVID-19, waktu tunggu pemeriksaan penunjang yang lama dan lainnya. Sampai saat ini belum ada langkah yang dilakukan untuk menghindari potensi masalah/kegagalan yang mungkin terjadi sehingga Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan FMEA dalam mencegah potensi kegagalan dalam sistem pelayanan di UGD PINERE di RSUDZA Banda Aceh dengan harapan setelah mengetahui apa saja yang menjadi potensi kegagalan, kita dapat mencegah kegagalan tersebut terjadi serta mengurangi dampak dari kegagalan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu quasi experimental) dengan desain penelitian one group pre test-post test design. Tim peneliti akan membentuk tim khusus yang terdiri dari multidisiplin ilmu dan akan melakukan brianstorming terkait modus kegagalan, menghitung Risk Priority Number (RPN), melakukan redesain proses, uji coba proses baru kemudian menghitung kembali nilai RPN. Total 10 failure mode, 34 cause failure dan 10 effect failure berhasil diidentifikasikan. Failure mode dengan RPN terbesar adalah pasien COVID-19 yang berada di UGD non PINERE (IGD Existing) dengan total nilai 441. Dari hasil analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan didapatkan FMEA efektif dalam mencegah potensi kegagalan sistem pelayanan di UGD PINERE dalam hal ini menurunkan risiko penularan COVID-19 di lingkungan UGD PINERE dilihat dari penurunan Risk Priority Number (RPN) sebelum dan sesudah intervensi (p<0.05).
Faktor-faktor Risiko Malnutrisi Rumah Sakit Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh: Risk factors of Hospital Malnutrition in Hospitalized Patients at dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh Fiona Desi Amelia; Marisa; Iflan Nauval; Camelia Bomaztika Sari; Khairunnisak
Journal of Medical Science Vol 6 No 2 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i2.252

Abstract

Malnutrisi mempengaruhi 20-50% dari pasien rawat inap. Malnutrisi memiliki konsekuensi negatif pada pasien yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Efek malnutrisi antara lain peningkatan masa rawatan, peningkatan biaya rawatan, pada tubuh akan meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi, mempengaruhi status fungsional, meningkatkan morbiditas, mortalitas dan meningkatkan frekuensi pasien masuk kembali kerumah sakit untuk dirawat. Skrining risiko malnutrisi saat admisi merupakan prosedur yang rutin dilaksanakan pada setiap pasien dalam 24-48 jam pasca masuk ke rumah sakit dan dapat diulangi pada hari ketujuh rawatan. Hasil skrining dapat menentukan langkah yang harus dilakukan terkait dengan risiko malnutrisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi malnutrisi dan faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi risiko malnutrisi rumah sakit pada pasien rawat inap dewasa. Penelitian ini menggunakan jenis dan rancangan penelitian nested case control. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Zainoel Abidin. Pasien diwawancara dengan menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST) pada saat masuk rumah sakit dan hari ke 7 rawatan. Kasus dan kontrol ditentukan pada akhir penelitian setelah diketahui perubahan risiko malnutrisinya. Beberapa faktor seperti usia, ada tidaknya konsultasi kepada dokter spesialis gizi klinik, keterlambatan konsultasi ke dokter spesialis gizi klinik dan kelompok penyakit akan dianalisa dengan uji Chi Square dan Odd Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan hampir 90% responden berada dalam kategori berisiko malnutrisi saat masuk rumah sakit dan meningkat menjadi 93.5% saat hari ke 7 rawatan. Sebanyak 67.8% pasien berisiko malnutrisi Rumah Sakit (RS). Ketiadaan konsultasi kepada dokter spesialis gizi klinik dan faktor kelompok penyakit merupakan faktor risiko malnutrisi rumah sakit.