COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sejak ditemukan pertama sekali di Wuhan, China, penyakit ini dalam waktu singkat menjadi pandemi di seluruh dunia termasuk di Aceh. Untuk menanggulangi penyakit tersebut, Pemerintah Aceh membuka layana baru yaitu layanan Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging (PINERE), dan UGD PINERE merupakan salah satu dari layanan tersebut. Pada pelaksanaannya, terdapat permasalahan yang kerap muncul pada sistem layanan UGD PINERE seperti pasien COVID-19 yang masih berapa di area IGD Existing terutama pasien asimtomatis, bercampurya pasien COVId-19 dan non COVID-19, waktu tunggu pemeriksaan penunjang yang lama dan lainnya. Sampai saat ini belum ada langkah yang dilakukan untuk menghindari potensi masalah/kegagalan yang mungkin terjadi sehingga Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan FMEA dalam mencegah potensi kegagalan dalam sistem pelayanan di UGD PINERE di RSUDZA Banda Aceh dengan harapan setelah mengetahui apa saja yang menjadi potensi kegagalan, kita dapat mencegah kegagalan tersebut terjadi serta mengurangi dampak dari kegagalan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu quasi experimental) dengan desain penelitian one group pre test-post test design. Tim peneliti akan membentuk tim khusus yang terdiri dari multidisiplin ilmu dan akan melakukan brianstorming terkait modus kegagalan, menghitung Risk Priority Number (RPN), melakukan redesain proses, uji coba proses baru kemudian menghitung kembali nilai RPN. Total 10 failure mode, 34 cause failure dan 10 effect failure berhasil diidentifikasikan. Failure mode dengan RPN terbesar adalah pasien COVID-19 yang berada di UGD non PINERE (IGD Existing) dengan total nilai 441. Dari hasil analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan didapatkan FMEA efektif dalam mencegah potensi kegagalan sistem pelayanan di UGD PINERE dalam hal ini menurunkan risiko penularan COVID-19 di lingkungan UGD PINERE dilihat dari penurunan Risk Priority Number (RPN) sebelum dan sesudah intervensi (p<0.05).