Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS POTENSI ANAK TUNAWICARA DALAM KETERBATASAN BERINTERAKSI DI MASYARAKAT Wulandari, Sekar Kirana; Afifah, Junaheni; Yasmin, Andien Rizkyas; Saripah, Saripah; Hamidah, Siti
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v10i1.854

Abstract

Anak tunawicara memiliki keterbatasan dalam berinteraksi di masyarakat, tetapi mereka memiliki potensi seperti orang normal lainnya. Hal ini dikarenakan organ bicara seperti mulut, lidah, langit-langit mulut, dan pita suara tidak berfungsi. Maka dari itu, anak tunawicara berinteraksi di masyarakat menggunakan komunikasi nonverbal atau bahasa isyarat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk keterbatasan anak tunawicara dalam berinteraksi; (2) cara pandang masyarakat terhadap keterbatasan anak tunawicara; (3) implementasi potensi anak tunawicaea di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematik (systematic literature review). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk keterbatasan anak tunawicara, yaitu tidak mempunyai kemampuan atau kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan gagasannya kepada orang yang ingin mereka tuju. Cara pandang masyarakat terhadap keterbatasan anak tunawicara saat ini banyak masyarakat yang sering memandang sebelah mata anak-anak tunawicara karena keterbatasan mereka dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara normal dengan sesama. Implementasi potensi anak tunawicara di masyarakat ketika anak tunawicara sudah mencapai tahap takut untuk berinteraksi mereka tidak dapat membentuk hubungan dengan orang lain di lingkungannya dan bisa menjadi penyebab utama para anak tunawicara kesulitan untuk menentukan atau mengambil peran sosial. Meskipun demikian, anak tunawicara memiliki keterbatasan dalam berinteraksi verbal dan menggunakan komunikasi nonverbal seperti bahasa isyarat. Namun, mereka tetap mendapatkan pendidikan yang sama dengan manusia normal untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Peran orang tua dan satuan pendidikan memiliki peran penting untuk anak tunawicara agar mereka bisa lebih percaya diri di lingkungannya.
Menggali Makna Toleransi Antar Umat Beragama dalam Kerangka Keselarasan Sosial: Exploring the Meaning of Interfaith Tolerance within the Framework of Social Harmony Wulandari, Sekar Kirana; Yasmin, Andien Rizkyas; Sugiarti, Nadila Putri Budi; Komariah, Siti; Hyangsewu, Pandu
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v5i2.4845

Abstract

Indonesia, with its extensive diversity in religions, races, cultures, and ethnic groups, confronts the dual potential of this diversity: as both a source of harmony and a source of conflict. This study utilizes an explanatory sequential mixed-methods approach to explore the comprehension and practice of interfaith tolerance among university students and to identify strategies for enhancing social harmony. By employing questionnaires and conducting interviews with students from varied religious backgrounds, the research reveals that although there is an overarching understanding of tolerance, its actual implementation is frequently hindered by religious fanaticism and other social barriers. The findings emphasize that education, particularly at the tertiary level, plays a pivotal role in cultivating an effective understanding and enactment of tolerance. Consequently, the study advocates for the enhancement of curricula by integrating Pancasila values and multicultural education to fortify tolerance and mitigate fanaticism. This research underscores the significance of interfaith dialogue and education in promoting social harmony and inclusive national development in Indonesia. Abstrak Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman agama, ras, budaya, dan etnis, menghadapi potensi dualistik keberagaman ini: sebagai sumber harmoni dan juga sebagai sumber konflik. Penelitian ini menggunakan metode campuran sekuensial eksplanatori untuk memahami pemahaman dan praktik toleransi antar umat beragama di kalangan mahasiswa, serta mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan harmoni sosial. Melalui kuesioner dan wawancara dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, penelitian ini mengungkap bahwa meskipun ada pemahaman tentang toleransi, praktiknya sering terhambat oleh fanatisme agama dan penghambat sosial lainnya. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, memegang peran kunci dalam membentuk pemahaman dan praktek toleransi yang efektif. Implikasinya, peningkatan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan pendidikan multikultural diperlukan untuk memperkuat toleransi dan mengatasi fanatisme. Penelitian ini menekankan pentingnya dialog antaragama dan pendidikan dalam mempromosikan keselarasan sosial dan pembangunan nasional yang inklusif di Indonesia.