Kesehatan merupakan salah satu indikator derajat kesehatan pada angka harapan hidup suatu daerah. Tinggi atau rendahnya derajat kesehatan suatu daerah dipengaruhi oleh keadaan sosial, ekonomi, maupun kesehatan masayrakat pada daerah sehingga dengan cakupan wilayah yang luas diperlukan sebuah kebijakan untuk memantau secara langsung kondisi masyarakat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Laserku di Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi penanggungjawab program, petugas kesehatan, perangkat desa, kader sukarelawan di tiap dusun, serta masyarakat penerima layanan Program Laserku. Landasan teori pada penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan oleh George Edward III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Laserku di Desa Karangsambigalih berjalan cukup efektif sesuai dengan pedoman standar operasional prosedur, meliputi kegiatan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memantau kondisi lansia yang hidup sebatang kara, masyarakat kurang mampu yang mengidap penyakit kronis, masyarakat kelas sosial ekonomi rendah yang belum terdata JKN, dan masyarakat yang tinggal di rumah tidak sehat. Dalam pelaksanannya , ditemukan beberapa hambatan, yaitu : pemerintah daerah meningkatkan jumlah tenaga kesehatan di desa, menambah jadwal rutin pemeriksaan masyarakat sasaran, melakukan sosialisasi berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta melakukan sosialisasi berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak mengikuti program Laserku. Dan untuk masyarakat sasaran dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan dimulai dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan.