tuerah, joshua
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Fungsi Mendamaikan Sebagai Solusi Konflik Di Komisi Pelayanan Pemuda Gmim Petra Boyong Pante tuerah, joshua
MATHESI: Jurnal Pendidikan dan Bimbingan Konseling Vol. 1 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/mathesi.v1i2.176

Abstract

Dalam kehidupan yang berkembang saat ini, konflik tidak terelakkan dan sering terjadi di berbagai organisasi, termasuk gereja. Konflik ini bisa disebabkan oleh ketidakpercayaan, komunikasi yang buruk, perbedaan kompetensi, tujuan yang berbeda, dan faktor lainnya. Dalam gereja, konflik dapat mempengaruhi organisasi dan para anggota jemaat. Demikian yang terjadi di GMIM Petra Boyong Pante, terjadi konflik internal di kalangan pemuda akibat pengambilan keputusan sepihak tanpa melibatkan pemimpin. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah partisipasi pemuda dalam berbagai kegiatan. Untuk menangani konflik ini, diperlukan peran Pastoral Konseling. Pastoral konseling berfungsi membantu jemaat mengatasi krisis dalam hidup, meningkatkan spiritualitas, dan menjadi saksi yang hidup bagi iman mereka. Pendampingan pastoral dapat dilakukan melalui konseling individu, kelompok studi Alkitab, atau media modern lainnya, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan anggota jemaat. Pastoral konseling mendorong pertumbuhan rohani serta pemahaman firman Tuhan. Tujuan utama pastoral konseling adalah membantu individu berubah, tumbuh, dan berfungsi secara maksimal. Konselor bertindak sebagai fasilitator, menciptakan lingkungan aman untuk eksplorasi diri. Dengan mengelola konflik dengan baik, dampaknya bisa diminimalkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan fungsi mendamaikan dalam pastoral konseling sebagai solusi untuk konflik di pelayanan pemuda GMIM Petra Boyong Pante.
MENGINTEGRASIKAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM ETIKA PASTORAL: STRATEGI PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN BAGI KONSELOR PASTORAL Tuerah, Joshua; Gagola, Patricia
MATHESI: Jurnal Pendidikan dan Bimbingan Konseling Vol. 2 No. 1 (2025): Februari
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/mathesi.v2i1.227

Abstract

Etika pastoral merujuk pada prinsip-prinsip etis yang mengatur pelayanan pastoral, termasuk tanggung jawab hamba Tuhan dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada jemaat. Ini mencakup pemahaman tentang kode etik, pelayanan yang berlandaskan kasih, serta pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan. Ini menekankan pentingnya perilaku etis dalam menumbuhkan kepercayaan, rasa hormat, dan perhatian di antara jemaat dan klien. Dalam Filsafat ilmu memerlukan pemahaman tentang konsep diri. Konsep diri merupakan konsep yang dimiliki seseorang tentang dirinya dalam rangka memandang diri seseorang secara keseluruhan, yang mencakup aspek fisik, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual, serta berguna sebagai pedoman perilaku seseorang. Ini melibatkan penetapan tujuan yang jelas, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan menerapkan strategi untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan seseorang. Pengembangan profesional sangat penting dalam lingkungan kerja yang cepat dan kompetitif saat ini, karena hal ini memungkinkan individu untuk tetap relevan, adaptif, dan unggul dalam bidang masing-masing.
SPIRITUALITAS KOMUNAL NUSANTARA: MODEL KONSELING PASTORAL BERBASIS GOTONG ROYONG Tuerah, Joshua; Gagola, Patricia; Salenda, Richi; Lintjewas, Francien
LIMMUD: Jurnal Ilmu Keagamaan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Maret || LIMMUD: Jurnal Ilmu Keagamaan dan Sosial Humaniora
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/limmud.v2i1.301

Abstract

In the era of globalization, rapid social change has impacted the lives of Indonesians. Societal values ​​have shifted from communal values ​​to a more individualistic lifestyle as a result of modernization and advances in information technology. As a result, many people feel a loss of meaning in life, alienated from their communities, and experience increasingly complex mental and spiritual stress. Lestari and Gunawan emphasize the importance of a contextual pastoral approach: "Contextual pastoral counseling must be able to bridge faith values ​​with local culture in order to address the real needs of the congregation. Given the importance of this approach, this study aims to explore the communal spirituality of the Indonesian archipelago, particularly the value of mutual cooperation, as a foundation for developing a more contextual and participatory pastoral counseling model. This opens up new space for the church to develop pastoral methods that are closer to the roots of community life and encourage congregations to function as healers for others. From this discussion, it becomes increasingly clear that developing a pastoral counseling model based on mutual cooperation is a crucial step in addressing the need for contextual, relevant, and participatory church services.