Hygiene is an important effort to prevent disease in the residential environment, especially related to food that is potentially contaminated and can cause foodborne diseases. The study was aimed to analyze the association between knowledge and attitudes of food handlers with the implementation of food hygiene and sanitation on street vendors at the Benteng Moraya tourist attraction. The method used was a quantitative approach with a cross-sectional design involving 35 food sellers selected through a purposive sampling method. The independent variables were the knowledge and attitudes of food handlers, while the dependent variable was the implementation of food hygiene and sanitation. The results of the analysis using the chi-square test showed a significant relationship between knowledge (p = 0.000) and attitudes (p = 0.019) with the implementation of hygiene and sanitation. The conclusion was that there was a association between knowledge and attitudes of food handlers with the implementation of food hygiene and sanitation on street vendors. Hygiene merupakan upaya penting untuk mencegah penyakit di lingkungan tempat tinggal terutama terkait dengan makanan yang berpotensi terkontaminasi dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara tingkat pengetahuan serta sikap penjamah makanan terhadap praktik hygiene dan sanitasi makanan pada pedagang kaki lima di kawasan wisata Benteng Moraya. Metode yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional yang melibatkan 35 penjual makanan yang dipilih melalui metode purposive sampling. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap penjamah makanan, sedangkan variabel terikat adalah penerapan hygiene dan sanitasi makanan. Hasil analisis univariat terhadap penjamah makanan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik 40,0%, sementara 60,0% lainnya memiliki pengetahuan yang kurang baik. Dari segi sikap sebanyak 57,1% penjamah makanan memiliki sikap yang baik, sedangkan 42,9% menunjukkan sikap yang kurang baik. Adapun penerapan hygiene dan sanitasi makanan sebagian besar berada dalam kategori kurang baik, yaitu sebesar 85,7%, sementara hanya 14,3% yang termasuk dalam kategori baik. Analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,019) dengan penerapan hygiene dan sanitasi. Kesimpulan adanya keterkaitan antara pengetahuan serta sikap penjamah makanan terhadap penerapan hygiene dan sanitasi makanan di kalangan pedagang kaki lima.