Limbah industri interior, terutama dari sektor kayu dan tekstil, sering kali menjadi masalah lingkungan yang serius, karena pengelolaannya yang tidak tepat, seperti dibakar, yang menyebabkan polusi udara. Di Kota Malang, industri-industri ini menghasilkan limbah dalam jumlah besar, yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik. Pemanfaatan limbah melalui konsep upcycling menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi dampak negatif lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi upcycling limbah industri interior menjadi produk furniture yang bernilai tinggi dan ramah lingkungan. Fokus utama penelitian ini adalah menciptakan produk bedside table dari limbah kayu yang dilengkapi dengan teknologi smart lighting, serta memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Tirtomoyo untuk memberdayakan mereka dalam pengolahan limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan design thinking, yang terdiri dari lima tahapan: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pelaku industri. Proses desain dilakukan secara iteratif hingga menghasilkan produk yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah industri interior dapat diolah menjadi produk furniture yang menarik secara estetika dan fungsional, seperti bedside table. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat berhasil meningkatkan pemahaman mereka tentang pengolahan limbah dan membuka peluang usaha baru, yang berdampak pada pengurangan pengangguran di wilayah tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan upcycling dalam pengelolaan limbah industri interior tidak hanya membantu mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.