Efektivitas merujuk pada sejauh mana tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai. Semakin dekat hasil pelaksanaan terhadap target yang ditetapkan, maka efektivitas sistem atau kegiatan tersebut dapat dikatakan semakin tinggi. SIMPEG merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi yang dibuat untuk mengelola data kepegawaian secara terpadu dan sistematis. SIMPEG digunakan untuk mendukung pengelolaan sumber daya manusia, terutama dalam lingkup organisasi pemerintahan, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam administrasi kepegawaian. Tipe dalam penelitian yaitu mengunakan Tipe deskriptif kualitatif. Penelitian kualiatif bertujuan untuk menggambarkan bagaimana keadaan yang ada di lapangan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang mencakup observasi langsung, wawancara mendalam, serta analisis dokumen pendukung. Sumber datanya diambil melalui pengambilan sampel secara purposive sampling berjumlah 13 orang. Data yang telah diperoleh dianalisis melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan akhir kemudian dilakukan uji melalui kredibilitas data dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trigulasi, analisi kasus negatif, menggunakan referensi dan melalui membercheck. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Bagian Kepegawaian Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara cukup efektif menurut teori yang dikemukakan oleh Richard M. Steers dalam tangkilisan (2015:22). terlihat dari indikator: Pertama, kecepatan pemrosesan informasi. Kedua, kemudahan dalam pembuatan laporan kepegawaian. Ketiga, Efektivitas Komunikasi Dan Koordinasi Melalui Sistem. Keempat, Kemampuan Sistem Menyesuaikan Dengan Perubahan Kebijakan. Kelima. Kemudahan Pembaruan Dan Pengembangan Sistem. Indikator yang kurang efektif yakni: Pertama, ketepatan dan kelengkapan data. Kedua, Aksesibilitas Sistem Bagi Unit Kerja Terkait. Ketiga, Sinkronisasi Data Antar Unit Kerja. Keempat, Tingkat Kesiapan dan Pemahaman Pengguna Terhadap Sistem. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Bagian Kepegawaian Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara. Faktor Pendukung yakni: Pertama, data yang terintegrasi. Kedua, Dukungan Kebijakan Pemerintah. Faktor Penghambat yakni: Pertama, Ketidakmutakhiran Data Pegawai. Kedua, Kurangnya Pemahaman dan Keterampilan Pegawai. Disarankan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara agar dapat memfasilitasi program pelatihan berkala untuk pegawai pengelola SIMPEG. Kepada Pegawai Pengguna dan Pengelola SIMPEG, memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi melalui pembelajaran mandiri, menjalin komunikasi dan koordinasi dengan rekan kerja.