Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas jangka panjang. Sebagian besar kejadian stroke adalah stroke iskemik. Pemberian antiplatelet secara tepat perlu dilakukan untuk mencegah kejadian stroke berulang dan kejadian kardiovaskuler lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antiplatelet, ketepatan penggunaan antiplatelet, dan gambaran status keluar pasien pada pasien stroke iskemik sebelum dan sesudah berlakunya “Clinical Pathway (CP) Stroke Iskemik” di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif dengan metode purposive sampling. Subyek penelitian terdiri dari 32 pasien sebelum berlakunya CP dan 32 pasien sesudah berlakunya CP. Evaluasi ketepatan penggunaan antiplatelet dilakukan menggunakan standar pelayanan medik dan Formularium RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, American Heart Association/American Stroke Association guideline untuk pasien sebelum berlakunya CP dan “Clinical Pathway Stroke Iskemik” RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk pasien sesudah berlakunya CP. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 pasien (32 pasien sebelum CP dan 32 pasien sesudah CP), 20 pasien periode sebelum berlakunya CP mendapatkan antiplatelet aspirin, klopidogrel, cilostazol, dan 25 pasien periode setelah berlakunya CP mendapat antiplatelet aspirin, klopidogrel. Ketepatan penggunaan antiplatelet pada pasien sebagian besar adalah tepat, dengan kriteria tepat indikasi (62,5% sebelum berlakunya CP; 78,1% sesudah berlakunya CP), tepat obat (100% sebelum berlakunya CP; 56% sesudah berlakunya CP), tepat dosis (75% sebelum berlakunya CP; 80% sesudah berlakunya CP), dan tepat pasien (100% sebelum berlakunya CP; 100% sesudah berlakunya CP). Status keluar pasien sebagian besar dengan status membaik (sebelum berlakunya CP sebanyak 19 pasien; sesudah berlakunya CP sebanyak 23 pasien). Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CP dapat meningkatkan ketepatan dalam pemilihan antiplatelet yang tepat.