Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAN ETIL ASETAT DAUN RARU (Cotylelobium melanoxylon Pierre) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans Marbun, Novarianti; Laurentina, Lily Goklas
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.10951

Abstract

Raru merupakan sebutan untuk jenis kulit kayu yang ditambahkan pada nira aren yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa dan mengawetkan minuman tradisional tuak. Sebagian masyarakat Tapanuli juga mengenal kulit kayu raru sebagai obat diabetes. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu, (2011) bahwa dari eksplorasi jenis raru di Sumatera Utara dan Riau diperoleh 4 jenis raru antara lain Cotylelobium melanoxylon Pierre, Shorea balanocarpoides Symington, Cotylelobium lanceolatum Craib, dan Vatica perakensis King. Penapisan fitokimia menunjukkan ekstrak kulit kayu raru mengandung senyawa golongan flavonoid, tanin dan saponin. Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies (ambarawati, 2020). Bakteri Streptococcus mutans merupakan flora normal dalam rongga mulut yang akan menjadi patogen apabila terjadi peningkatan jumlah koloni yang berlebihan. Bakteri ini merupakan bakteri utama plak yang menyebabkan karies gigi melalui proses fermentasi karbohidrat pada plak di permukaan gigi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Riris dkk, (2018) ekstrak etanol dan etil asetat kulit batang dan daun raru (Vatica pauciflora blume) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, 1,25% dengan masing-masing zona hambatnya untuk pelarut etanol dengan bakteri uji Staphylococus aureus 14,4 mm, 12,4 mm, 10,5 mm, 8,4 mm dan pada Escherichia coli 14,5 mm, 10,8 mm, 8,8 mm, 6,1 mm. Kemudian untuk pelarut etil asetat zona hambat yang diperoleh pada bakteri Staphylococus aureus 13,6 mm, 10,2 mm, 8,8 mm, 6 mm dan pada Escherichia coli 11,6 mm, 9,5 mm, 9 mm, 6,25 mm