Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SOSIALISASI MENJAGA KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) PADA PANTI ASUHAN ANAK LIORA TERANG Barus, Bunga Rimta; Marbun, Novarianti; ., Sulasmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v4i3.1847

Abstract

For kids, maintaining personal hygiene is crucial because they often get sick due to not paying attention to it. Personal hygiene is the practice of preserving the health and sanitation of children for their physical and mental well-being. Personal hygiene knowledge must be acquired at an early age. The aim is that the child's knowledge about personal hygiene will become more mature, so that the child will get used to practicing personal hygiene. Apart from that, to increase knowledge about maintaining cleanliness in everyday life. In the process of internalizing personal hygiene behavior, there are several behaviors such as washing hands, bathing, shampooing (washing hair), brushing teeth, cutting nails, and cleaning ears. Presentations were utilized to conduct this activity, group discussions with orphanage children, and continued by providing education about the value of good personal hygiene and methods for practicing it in everyday life. This activity took place with a total of 21 participants. The personal hygiene material presented, includes: the benefits of maintaining personal hygiene, how to practice proper personal hygiene, including hand cleansing, tooth flossing, bathing, shampooing, cutting nails, changing clothes and not sharing personal items with other people. Apart from that, environmental hygiene material was also presented including: keeping the house clean, such as cleaning the floor of the house, not piling up dirty clothes and always changing bed linen regularly.
PENYULUHAN PENGOLAHAN SAMPAH YANG BENAR DI DUSUN RAHAYU DESA SIDODADI KECAMATAN BIRU-BIRU Silalahi, Novrika; Tinambunan, Tedty Rohaya; Ginting, Sulastri Br; Malau, Pitto Pratiwi; Marbun, Novarianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 4 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v4i4.2036

Abstract

In Dusun IV Rahayu, Sidodadi Village, Biru-Biru Subdistrict, a discussion was held regarding the five priority diseases, which were narrowed down to one issue by considering aspects such as the severity of the problem, the wide distribution of the disease, and the rate of its spread, using the Pan American Health Organization (PAHO) method. By using a scoring system of 1 to 10 and assessment through a matrix, asthma was identified as the prioritized disease. A community service program was conducted with a counseling session in Dusun IV Rahayu, Sidodadi Village, Biru-Biru Subdistrict, held in a single meeting on May 18, 2024, attended by 40 residents. The results showed a 79% improvement in understanding the material on proper waste management. It was also found that 45.8% of residents owned trash bins, 41.5% did not have trash bins, and 12.7% disposed of waste carelessly, with waste accumulation still occurring at the residents' homes in the hamlet. Dusun IV Rahayu Desa Sidodadi Kecamatan Biru-Biru dilakukan diskusi 5 penyakit yang diprioritaskan menjadi 1 masalah dengan mempertimbangkan aspek besarnya masalah, luasnya distribusi penyakit, kecepatan penyebaran dengan menggunakan metode Pan American Health Organization (PAHO), dengan menggunakan skor 1 – 10 dan penilaiannya dengan matriks, maka ditemukan penyakit asma. Dilakukan program pengabdian masyarakat dengan penyuluhan di Dusun Dusun IV Rahayu Desa Sidodadi Kecamatan Biru-Biru satu kali pertemuan di 18 Mei 2024 dengan jumlah peserta penyuluhan 40 warga yang hadir, dengan hasil peningkatan pemahaman dari materi penyuluhan pengolahan sampah yang benar atau sebanyak 79 % mengalami peningkatan. Dan ditemukan 45,8 % warga memilki tempat sampah, 41,5 % warga tidak memiliki tempat sampah, dan 12,7 % warga membuang sampah sembarangan serta masih terjadi penumpukan sampah di kediaman warga dusun
SOSIALISASI PENGUCAPAN BAHASA INGGRIS BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK AMIR HAMZAH MEDAN Tambusai, Azhary; Marbun, Novarianti
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 01 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa tim dari Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah yang bekerjasama dengan tim dari Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua. Bahasa Inggris yang disosialisasikan di Taman Kanak-Kanak Amir Hamzah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemmapuan para guru dalam mengajarkan cara berbahsa yang benar khususnya bahasa Inggris karena bahasa tersebut merupakan bahasa internasional yang mendapat perhatian lebih bagi dunia pendidikan khususnya di Indoneisa. Pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini telah berkembang karena meningkatnya kesadaran dimana bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Adanya keterbatasan guru yang tidak terlatih serta keterbatasan pengetahuan tentang materi dan teknik pengajaran yang tepat membuat bahasa Inggris menjadi wajib disolialisasikan bagi para guru. Bahasa dan penddikan sangat erat hubungannya karena dengan bahasa dapat terlihat kemampuan yang dimiliki oleh anak. Anak mengungkapkan apa saja yang dipahami melalui bahasa lisan dan tulisan. Semakin pandai anak dalam berbahasa dan dapat mengungkapkan banyak hal di otaknya melalui kata lisan dan tulisan. Semakin pandai anak dalam berbahsas dan dapat mengungkapkan banyak hal di otaknya melalui kata lisan maka akan dinilai pintar.
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN PENYULUHAN DI KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG Silalahi, Novrika; Annisa, Rizka; Malau, Pitto Pratiwi; Ginting, Sulastri Br; Marbun, Novarianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v5i2.2256

Abstract

Most teenagers in Indonesia already have dating experience. As many as 45% of teenage girls and 44% of teenage boys started dating at the age of 15-17 years, based on a 2018 BKKBN national survey. In dating activities, 64% of girls and 75% of boys reported holding hands, while other activities such as hugging, kissing, and petting were reported by 17% to 50% of teenagers, respectively. Although 99% of girls and 98% of boys consider it important to maintain virginity until marriage, 8% of boys and 2% of girls reported having premarital sex, for reasons of love (47%), curiosity (30%), coincidence (16%), coercion from a partner (3%), or influence from friends (3%). The counseling method is carried out using school-based education methods. Counseling on adolescent reproductive health was carried out at SMP Negeri 1 Patumbak once on December 9, 2024 with 190 SMP Negeri 1 students as counseling participants, with the results of an increase in understanding of reproductive health counseling materials of 87.17% increasing. The results of the reproductive health counseling obtained an average pre-test score of 8.48 and an average post-test score of 11.33. Sebagian besar remaja di Indonesia sudah memiliki pengalaman berkencan. Sebanyak 45% remaja perempuan dan 44% remaja laki-laki mulai berkencan pada usia 15-17 tahun, berdasarkan survei nasional BKKBN tahun 2018. Dalam aktivitas kencan, 64% perempuan dan 75% laki-laki melaporkan pernah berpegangan tangan, sementara aktivitas lain seperti berpelukan, berciuman, dan petting masing-masing dilaporkan oleh 17% hingga 50% remaja. Meskipun 99% perempuan dan 98% laki-laki menganggap penting untuk menjaga keperawanan hingga menikah, 8% laki-laki dan 2% perempuan melaporkan telah melakukan hubungan seksual pranikah, dengan alasan cinta (47%), rasa ingin tahu (30%), kebetulan terjadi (16%), paksaan dari pasangan (3%), atau pengaruh teman (3%). Metode penyuluhan dilakukan metode edukasi berbasis sekolah. Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja dilaksanakan di SMP Negeri 1 Patumbak satu kali pertemuan pada 09 Desember 2024 dengan jumlah peserta penyuluhan 190 siswa/siswi SMP Negeri 1, dengan hasil peningkatan pemahaman dari materi penyuluhan kesehatan reproduksi sebanyak 87,17 % mengalami peningkatan. Hasil dari penyuluhan kesehatan reproduksi diperoleh rata-rata nilai pre-test 8,48 dan rata-rata nilai post-test 11,33.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAN ETIL ASETAT DAUN RARU (Cotylelobium melanoxylon Pierre) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans Marbun, Novarianti; Laurentina, Lily Goklas
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.10951

Abstract

Raru merupakan sebutan untuk jenis kulit kayu yang ditambahkan pada nira aren yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa dan mengawetkan minuman tradisional tuak. Sebagian masyarakat Tapanuli juga mengenal kulit kayu raru sebagai obat diabetes. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu, (2011) bahwa dari eksplorasi jenis raru di Sumatera Utara dan Riau diperoleh 4 jenis raru antara lain Cotylelobium melanoxylon Pierre, Shorea balanocarpoides Symington, Cotylelobium lanceolatum Craib, dan Vatica perakensis King. Penapisan fitokimia menunjukkan ekstrak kulit kayu raru mengandung senyawa golongan flavonoid, tanin dan saponin. Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies (ambarawati, 2020). Bakteri Streptococcus mutans merupakan flora normal dalam rongga mulut yang akan menjadi patogen apabila terjadi peningkatan jumlah koloni yang berlebihan. Bakteri ini merupakan bakteri utama plak yang menyebabkan karies gigi melalui proses fermentasi karbohidrat pada plak di permukaan gigi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Riris dkk, (2018) ekstrak etanol dan etil asetat kulit batang dan daun raru (Vatica pauciflora blume) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, 1,25% dengan masing-masing zona hambatnya untuk pelarut etanol dengan bakteri uji Staphylococus aureus 14,4 mm, 12,4 mm, 10,5 mm, 8,4 mm dan pada Escherichia coli 14,5 mm, 10,8 mm, 8,8 mm, 6,1 mm. Kemudian untuk pelarut etil asetat zona hambat yang diperoleh pada bakteri Staphylococus aureus 13,6 mm, 10,2 mm, 8,8 mm, 6 mm dan pada Escherichia coli 11,6 mm, 9,5 mm, 9 mm, 6,25 mm
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RARU (Cotylelobium Melanoxylon) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS YANG DI INDUKSI KARAGENAN TAHUN 2023 Marbun, Novarianti
Jurnal Penelitian Farmasi Dan Herbal Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Farmasi Dan Herbal
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v7i2.2259

Abstract

Flavonoids contained in raru leaves (Cotylelobium Melanoxylon) have anti- inflammatory activity. This study aims to determine the anti-inflammatory effect of raru leaf extract (Cotylelobium Melanoxylon) on white rats. Tests were carried out by producing edema on rat feet induced by 1% carrageenan. The anti- inflammatory effect test was divided into 5 treatment groups, each treatment group consisted of 3 rats, group 1 (negative control) was given CMC 0.5% Na suspension, group 2 (positive control) was given 2.25 mg/day diclofenac Na suspension. kgBB, group 3 raru leaf extract suspension dose of 50 mg/kgBB, group 4 raru leaf extract dose 100 mg/kgBB, and raru leaf extract dose of 150 mg/kgBB. The extract used the percolation method, with 70% ethanol solvent, measurement of inflammation volume was measured using a pletistometer, carried out for 180 minutes with an interval of 30 minutes after being induced with 1% carrageenan. From the results of this study, high doses of raru leaf extract have an anti-inflammatory effect. Data were analyzed using one way ANOVA. the data of this study that a dose of 150 mg/kgBB, is the dose with the most effect which is almost equivalent to the positive control group as an anti- inflammatory.
STUDI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI INSTALASI RSU SEMBIRING DELI TUA Rahmi, Sofia; Marbun, Novarianti
VARIABLE RESEARCH JOURNAL Vol. 2 No. 01 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan yang sifatnya progresif dengan angka morbilitas dan mortalitas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Interaksi obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi respon tubuh terhadap pengobatan. Interaksi obat dianggap penting secara klinis jika berakibat meningkatkan toksisitas dan atau mengurangi efektifitas obat yang berinteraksi sehingga terjadi perubahan pada efek terapi.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian restropektif-deskriptif dengan rancangan studi kasus. Penelitian restrofektif-deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan tentang Interaksi Obat pada pasien Gagal Jantung Kongestif dengan penurunan curah jantung di RSU Sembiring Deli Tua. Deskripsi dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual dari pada penyimpulan. Uji statistik yang akan digunakan adalah uji chi-squareHasil penelitian menunjukkan pasien yang mengalami gagal jantung mengalami interaksi obat saat penggunaan obat jantung. Pasien yang mengalami interaksi obat sebanyak 30 orang (75%) dan yang tidak mengalami interaksi obat 10 orang (25%). Pasien ada yang mempunyai penyakit komorbid dan ada yang hanya gagal jantung. Penderita gagal jantung 15 orang (37,5%), gagal jantung dan 1 penyakit komorbid 16 orang (40%), gagal jantung dan 2 penyakit komorbid 6 orang (15%) dan gagal jantung dengan 3 penyakit komorbid 3 orang (7,5%) Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya interaksi obat pasien gagal jantung karena adanya lebih dari 1 obat yang dikonsumsi.