Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh istilah terkait Keselamatan dan Kesejahteraan (K3) terhadap kemajuan pekerjaan selama pelatihan bongkar muat. Penelitian ini dilakukan pada berbagai lembaga penyimpanan dan penanganan yang beroperasi di DKI Jakarta, seperti IPC NPCT 1, JICT, dan PT. ADIPURUSA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metodologi yang berbeda, di mana data dikumpulkan melalui wawancara dan survei kepada responden yang relevan. Survei dilakukan dengan menerapkan metode penyaringan langsung dalam kasus kekambuhan. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan adanya hubungan positif antara faktor K3 dan tingkat kepuasan karyawan di lingkungan kerja. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui model sederhana yang memperlihatkan pengaruh langsung, dengan rumusan Y = 7,384 + 0,753 X. Selain itu, dampak dari faktor Keselamatan, Kesejahteraan, dan Tingkat Kepuasan (SST) terhadap kemajuan pekerjaan juga menunjukkan hasil yang signifikan, dengan nilai p kurang dari 0,05. Analisis uji t menunjukkan angka t sebesar 4617, melebihi nilai t tabel 2052, mengkonfirmasi bahwa faktor K3 memiliki dampak yang signifikan terhadap penyelesaian pekerjaan. Nilai f yang dihasilkan (21,313) juga melampaui nilai f tabel (3,34), mengindikasikan pengaruh penting K3 terhadap performa kerja. Dalam konteks ini, koefisien cakupan sebesar 0,432 atau 43,2% menunjukkan sejauh mana variasi dalam performa kerja dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesejahteraan. Hasil ini menggarisbawahi peran sentral K3 dalam mempengaruhi pencapaian profesionalisme pekerja di industri bongkar muat. Kata Kunci: K3, Kepuasan Kerja, bongkar, muat, petikemas